Berita Pendidikan Hari Ini

Sasar Kalangan Pelajar, Alumni SMA Muhi Yogya Gulirkan Sosialisasi Cegah Narkoba

Deretan narasumber yang dihadirkan antara lain dari penyuluh BNN hingga perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Yogya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Ikamuhi
Suasana sosialisasi pencegahan narkoba yang digelar Alumni SMA Muhi Yogyakarta, Jumat (25/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM - Alumni SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Ikamuhi) menggelar sosialisasi pencegahan narkoba untuk siswa-siswi SMA di Kota Yogyakarta , Jumat (25/8/2023).

Event tersebut, dilatarbelakangi kekhawatiran akan masifnya penyebaran obat-obatan terlarang yang dewasa ini semakin menjamah generasi muda.

Ketua Ikamuhi, Ida Pujiastuti, menandaskan, kegiatan yang berlangsung di SMA Muhi Yogya ini, mengusung tema utama 'Cegah Narkoba dari Kita Sendiri'.

Deretan  narasumber yang dihadirkan antara lain dari penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN), hingga perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Yogyakarta .

"Ini bentuk kepedulian kita kepada adik-adik SMA. Karena, mereka sebagai generasi muda Indonesia itu, bagaimana supaya terselamatkan, tidak terlibat hal-hal yang merugikan dirinya sendiri," cetusnya.

Baca juga: Ratusan Alumni SMA Muhi Yogyakarta Ikuti Event Sepeda Santai Menggowes Kenangan

Ida pun menandaskan, penyalahgunaan narkotika terbukti memberi dampak yang teramat besar, dalam menurunkan kaulitas sumber daya manusia (SDM) di Indoenasia.

Sehingga, remaja-remaja yang notabene merupakan generasi penerus bangsa, seyogyanya harus terlindungi dari bahaya narkotika.

"Semoga talkshow ini bisa memberikan pencerahan. Karena penyalahgunaan narkoba di generasi muda ini masih banyak. Tidak dipungkiri, ternyata masih banyak terjadi di lingkungan sekitar kita," ucap Ida.

Ketua Komite SMA Muhi, Fathul Wahid, mengatakan, tindak pidana penyalahgunaan narkotika di DIY pada khususnya, dewasa ini masih cukup tinggi.

Rektor UII (Universitas Islam Indonesia) itu, menyebut bahwa jumlah narapidana di seluruh Indonesia dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir mencapai 324 ribu orang, di mana lebih dari separuhnya karena kasus narkotika.

"Ya, 55 persen penghuni penjara di Indonesia karena kasus narkoba. Narkoba itu perampas semangat, pengekang kemerdekaan, penghancur harapan, dan membuat masa depan jadi gelap," urainya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved