Pemulung di Yogyakarta Perlu Pemberdayaan Karena Berperan Penting dalam Rantai Sirkular Ekonomi
Memiliki peranan penting dalam rantai sirkular ekonomi persampahan dan berkontribusi dalam mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
Dulu dia mengumpulkan sampah plastik dari rumah ke rumah dan menjualnya ke pelapak atau pengepul.
Sekarang tugasnya membantu Sapari, pemilik lapak pengepul untuk menyortir dan menimbang sampah terpilah.
Dulu dia mengambil barang rongsokan jenis apapun yang bisa dijual kembali seperti kardus, besi dan lain-lain.
Sekarang lebih mengutamakan sampah kemasan berupa Botol PET karena lebih bernilai, juga jelas penanganan dan pengelolaannya.
Wahyuni adalah salah satu potret pemulung di Yogyakarta yang menjadi bagian kecil dari rantai pengelolaan sampah di perkotaan Yogyakarta, Bantul, dan Sleman.
Aktifitasnya berkontribusi pada pengurangan beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang saat ini ditutup.
Selain pemilahan sampah dari rumah yang kini digalakkan. Pemulung membantu menyerap sampah bernilai di perkotaan untuk diperpanjang masa hidupnya dengan di daur ulang menjadi kemasan plastik kembali.
Dalam kesehariannya Wahyuni bekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), pengetahuannya tentang penanganan dan jenis sampah plastik juga selalu terupdate.
Dia juga sudah mampu mengelola penghasilan dan merencanakan keuangan dengan menabung.
"Saya merasakan sekali manfaat menabung, pertama kali saya gunakan tabungan adalah saat harus membeli seragam dan biaya sekolah anak waktu masuk STM. Sekarang anak saya sudah kelas 3, saya menabung lagi untuk persiapan biaya kelulusan dan ijazahnya," katanya.
Pemulung seperti Wahyuni juga sudah mendapatkan akses menabung dari Perum Pegadaian. Pegadaian jemput bola datang ke lapak untuk melayani pemulung yang hendak menabung.
"Orang seperti kami susah untuk bisa masuk ke kantor bank dan menabung. Untungnya dengan fasilitasi Danone AQUA, Pegadaian bisa bantu kami, dan lagi, pada Sabtu mereka tidak libur, jadi kami masih bisa ambil uang," katanya.
"Cukup saya yang memulung, dari memulung ini saya berharap anak saya bisa sekolah tinggi dan menjadi orang yang sukses," kata Wahyuni. (Han)
Ada 6 Exit Tol di DI Yogyakarta, Kualitas Pariwisata Harus Diperbaiki |
![]() |
---|
Pleidoi dari Tim Hukum Bongkar Peran Pihak Lain dalam Dugaan Korupsi P4TK Seni Budaya Yogyakarta |
![]() |
---|
Pelatih Persebaya Optimistis Taklukan PSIM Yogyakarta, Akhirnya Liga Datang Juga |
![]() |
---|
Pertemuan 4 Jam Sri Sultan HB X dan Wali Kota Yogya, Bahas Program Normalisasi Sungai |
![]() |
---|
Motif Penembakan di Minggiran Jogja, Pelaku Kesal Anaknya Dituduh Curi Benang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.