Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Segini Nominal untuk Menghidupi 928 Orang Bermasalah Sosial di DIY
Anggaran setiap tahun untuk menghidupi para masyarakat yang memiliki permasalahan kesejahteraan sosial di DIY mencapai Rp27 miliar lebih.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Sosial (Dinsos) DIY menangani 928 masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial dari mulai pengemis, lansia, orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) dan masalah sosial lainnya.
Ratusan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial itu ditampung di balai rehabilitasi dan penampungan.
Ada enam balai yang dikelola pemerintah DIY yang dijadikan tempat rehabilitasi dan penampungan, antara lain Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (Balai PRSW), Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (Balai PSTW) didua lokasi yakni di Pakem, Kabupaten Sleman dan Balai PSTW Kasongan, Kabupaten Bantul.
Kemudian Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (Balai RSPA), Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (Balai RTPD), lalu Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (Balai PRSR).
Kepala Dinsos DIY Endang Patmintarsih mengatakan, dari total jumlah masyarakat penyadang masalah kesejahteraan sosial itu sebanyak 235 merupakan masyarakat terlantar.
"235 itu masyarakat terlantar. Gak punya keluarga lagi. Dari 235 itu ada 130 merupakan lansia yang terlantar," kata Endang dihubungi, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Dinsos DIY Tingkatkan Kualitas Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Bidang Perlindungan Sosial
Dia menjelaskan, selama ini Dinsos DIY sudah mengupayakan untuk menampung serta merehabilitasi para penyandang kesejahteraan sosial.
Bagi mereka yang masih memiliki keluarga, maka Dinsos DIY akan memulangkan para pengemis, gelandangan dan lansia yang memiliki masalah kesejahteraan tersebut.
Namun mereka dibekali skill dan pembentukan mental sosial agar kelak tidak kembali mengemis.
"Yang paling penting kami memberikan bimbingan mental sosial, biar mentalnya gak ngemis," kata Endang Patmintarsih.
Ia menuturkan, anggaran setiap tahun untuk menghidupi para masyarakat yang memiliki permasalahan kesejahteraan sosial ini mencapai Rp27 miliar lebih.
Dana tersebut berumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah DIY.
"Jumlah total anggaran untuk enam balai yang kami kelola Rp27.594.722.920, itu untuk 928 orang," tuturnya.
Selain untuk membiayai kehidupan para penyandang masalah kesejahteraan sosial, anggaran tersebut juga digunakan untuk peningkatan SDM sosial mulai dari psikolog hingga pendamping sosial lainnya.
Khusus untuk penanganan bagi lansia terlantar, lanjut Endang, pihaknya tetap memberikan hidup yang layak.
Para lansia yang ditampung di balai mendapat pelatihan keterampilan dan aktivitas positif lainnya.
"Mereka tetap ada bimbingan mental sosial kerohanian, kesenian, bercocok tanam dan membuat batik. Mereka juga buat sapu dan hanger. Jadi ada aktivitas positif," terang dia. ( Tribunjogja.com )
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.