Berita Jogja Hari Ini

BPBD Sebut Dua Kabupaten di DI Yogyakarta Sudah Terdampak Kekeringan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang dari tahun sebelumya.

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang dari tahun sebelumya.

Puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga September nanti.

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Reni Kraningtyas menjelaskan kekeringan tahun ini dibarengi dengan fenomena El Nino yang diprediksi membuat kekeringan semakin panjang.

Baca juga: PSIM Yogyakarta Agendakan Uji Tanding Selevel Perdana Lawan PSPS Riau

Maka dari itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menanggulangi kekeringan saat musim kemarau.

Sosialisasi dan imbauan diberikan agar pemerintahan setempat dapat bergerak mengantisipasi kekeringan.  

Adapun dampak dari kemarau membuat sumber-sumber air bersih mulai langka.

Maka dari itu, ia mengimbau agar dinas pertanian dapat mencari sumber-sumber air agar pertanian tetap berjalan.

Selain itu petani juga bisa mengganti komoditi yang tidak terlalu banyak membutuhkan air.

Sementara BPBD diminta untuk menyediakan supplay terkait droping air bersih.

Menurutnya, daerah yang kebutuhan air bersihnya mendesak adalah Kabupaten Gunungkidul.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) DIY, Lilik Andy Aryanto mengatakan selain Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul juga dilanda kekeringan.

Kedua Kabupaten ini pun telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.  

“Gunungkidul sudah menetapkan siaga darurat. Kemudian Bantul sudah ada beberapa yang minta droping air dan Bantul sudah siaga darurat,” ungkapnya.

Adapun diungkapkannya, sebanyak 14 kapanewon di Gunungkidul berpotensi terdampak kekeringan.

Namun dari jumlah tersebut, belum seluruhnya meminta distribusi air bersih.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved