Djoko Pekik Meninggal

Inilah Buku Djoko Pekik Berburu Celeng yang Dimasukkan dalam Peti Jenazah Djoko Pekik

Sebuah buku bersampul foto lukisan "Keretaku Tak Berhenti Lama" diletakkan di dalam peti jenazah Djoko Pekik. Berikut informasi buku tersebut.

|
DOK. Gramedia
Inilah Buku Djoko Pekik Berburu Celeng yang Dimasukkan dalam Peti Jenazah Djoko Pekik 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pelukis senior, pencipta lukisan fenomenal “Berburu Celeng”, Djoko Pekik akan dimakamkan hari ini, Minggu (13/8/2023).

Pantauan Tribunjogja.com, pada Minggu (13/8/2023) pagi sekitar pukul 09:20 WIB, rumah duka Djoko Pekik sudah mulai ramai dengan keluarga besar, rekan seniman, kerabat dekat, dan masyarakat sekitar.

Rumah duka tempat jenazah Djoko Pekik disemayamkan berada di Plataran Djoko Pekik, Dusun Sembungan RT 01, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pelukis Djoko Pekik di kediamannya di Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Kamis (3/3/2022). Foto diambil oleh Jurnalis Kompas Ferganata Indra Riatmoki.
Pelukis Djoko Pekik di kediamannya di Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Kamis (3/3/2022). Foto diambil oleh Jurnalis Kompas Ferganata Indra Riatmoki. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Lokasinya berada tepat di utara Kali Konteng. Jalanan menuju ke sana penuh dengan pepohonan rindang. 

Karangan bunga duka cita berjejer sepanjang jalan, dekat tempat parkir, sampai di jalan menuju ruangan jenazah Djoko Pekik disemayamkan.

Rekan sesama seniman, politikus, ikatan alumni, dan institusi lainnya mengucapkan bela sungkawa dengan karangan bunga.

Memasuki ruang di mana jenazah Djoko Pekik disemayamkan, terlihat anak dan cucu Djoko Pekik memakai baju yang sama, kaos oblong berwarna merah dengan ilustrasi potret Djoko Pekik berwarna hitam di bagian depan.

Sementara itu, Christina Tini Purwaningsih istri Djoko Pekik, memakai kebaya dan masker putih. Ia duduk bersama pelayat di depan jenazah.

Anak dan cucu berbaju merah seragam, bergiliran mengambil foto di depan jenazah, mengabadikan momen terakhir bersama sang ayah, sekaligus simbah.

Tak lama kemudian, terlihat pelukis senior Indonesia, Kartika Affandi, datang. 

Baca juga: FOTO-FOTO Lukisan Djoko Pekik: Berburu Celeng, Dia Anakku, Kakek Veteran, Ringsek, Ya Saya WTS

Keluarga Djoko Pekik menyambutnya, termasuk Christina Tini Purwaningsih yang lantas menghampiri Kartika. 

Kartika Affandi, putri maestro lukis Affandi, duduk di kursi roda, sambil menangis, melihat peti jenazah Djoko Pekik

Pelayat yang datang dan hendak memberikan penghormatan terakhir, harus menuruni beberapa anak tangga untuk menuju ke ruangan tempat jenazah Djoko Pekik berada.

Di sana, terlihat peti jenazah Djoko Pekik yang berwarna putih, dikelilingi karangan bunga berwarna senada.

Di dalam ruangan itu, lukisan-lukisan karya Djoko Pekik terpampang.

Rumah duka seperti disulap menjadi pameran. 

Sambil memberikan penghormatan terakhir, pelayat dapat menyaksikan karya lukis Djoko Pekik

Terbaring dalam peti berwarna putih, Djoko Pekik juga mengenakan pakaian rapi berwarna putih, dengan kalung rosario melingkar di tangannya. 

Dalam peti, terdapat pula sebuah buku bersampul potret lukisan Djoko Pekik yang berjudul “Keretaku Tak Berhenti Lama” (1989).

Tentang Buku “Djoko Pekik Berburu Celeng”

Buku
Buku "Djoko Pekik Berburu Celeng" terbitan Gramedia tahun 2022, ditulis oleh Sindhunata, M. Dwi Marianto, M. Agus Burhan, Goenawan Mohamad, Jean Couteau, Baskara T. Wardaya, dan Alia Swastika. (DOK. Gramedia)

Buku berjudul “Djoko Pekik Berburu Celeng” diterbitkan Gramedia pada 2022 lalu.

Buku itu ditulis oleh Sindhunata, M. Dwi Marianto, M. Agus Burhan, Goenawan Mohamad, Jean Couteau, Baskara T. Wardaya, dan Alia Swastika.

Acara peluncuran buku Djoko Pekik Berburu Celeng digelar di Bentara Budaya Yogyakarta.

Selain ada acara peluncuran buku, diadakan pula pameran lukisan Djoko Pekik mulai 26-31 Maret 2022.

Dalam acara itu, Djoko Pekik memamerkan pula karya lukis yang ia ciptakan selama masa pandemi Covid-19.

Djoko Pekik lahir pada 2 Januari 1937 di Jawa Tengah dan meninggal pada 12 Agustus 2023 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Selama 86 tahun hidupnya, ia sudah menjadi saksi peristiwa-peristiwa bersejarah dan menjadi bagian dari sejarah itu sendiri.

Djoko Pekik menyaksikan masa-masa perjuangan kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, masa reformasi, pascareformasi, sampai pada masa sulit kala dunia mengalami pandemi Covid-19.

Lukisan karya Djoko Pekik berjudul Keretaku Tak Berhenti Lama (1989)
Lukisan karya Djoko Pekik berjudul Keretaku Tak Berhenti Lama (1989) (DOK. Djoko Pekik via Gramedia)

“Saya ini seperti batu hitam di tengah sungai. Diam dan kaku. Sewaktu air tenang, batu diam tenang bersama gabus-gabus. Sewaktu banjir, gabus-gabus berserakan. Setelah itu banjir surut. Tapi lihatlah, batu tetardiam di situ. Saya berani mati,” demikian cuplikan kalimat dalam buku “Djoko Pekik Berburu Celeng”.

Bukan tanpa alasan buku itu dimasukkan dalam peti jenazah Djoko Pekik.

Dikutip Tribunjogja.com dari Gramedia.com, buku “Djoko Pekik Berburu Celeng” merangkum keragaman aspek Djoko Pekik sebagai figur penting dalam dunia seni rupa Indonesia. 

Pembaca diajak untuk mengenal kisah hidupnya dan perjalanan kariernya sebagai seorang seniman, serta melihat pengalamannya menghadapi berbagai perubahan sosial politik dan pertarungan ideologi dalam medan seni Indonesia. 

Melalui analisis para ahli sejarah seni yang termuat dalam buku ini, pembaca akan belajar bahwa proses berkarya seorang seniman tidak hadir dalam ruang putih yang netral, melainkan menjadi respons peristiwa-peristiwa dalam pusaran sejarah.

Tulisan-tulisan dalam buku “Djoko Pekik Berburu Celeng” membantu pembaca menavigasikan jejak langkah seorang seniman dalam pencarian diri dan visi estetikanya dalam keriuhan kehidupan komunal dan organisasional.

Pembaca juga diajak untuk melihat refleksi Djoko Pekik terhadap realitas-realitas sosial yang luas, bagaimana memahami paradoks kehidupan seniman dan pilihan-pilihan eksentriknya, serta bagaimana meletakkan karya-karyanya dalam situasi kehidupan Indonesia masa kini.

Harga buku “Djoko Pekik Berburu Celeng”, Minggu (13/8/2023), yang dijual di toko online resmi Gramedia.
Harga buku “Djoko Pekik Berburu Celeng”, Minggu (13/8/2023), yang dijual di toko online resmi Gramedia. (Tangkapan Layar Gramedia.com)

Pantauan Tribunjogja.com, buku “Djoko Pekik Berburu Celeng” yang diterbitkan Gramedia dibanderol dengan harga Rp 600.000.

Saat artikel ini ditulis, Minggu (13/8/2023) siang, buku “Djoko Pekik Berburu Celeng” sedang diskon 20 persen sehingga dijual dengan harga Rp 480.000. 

Namun, di toko online resmi Gramedia, stok buku tersebut sudah habis. 

Baca juga: INFO Pemakaman Djoko Pekik, Jadwal Misa Pemberkatan Jenazah Djoko Pekik, Lokasi Rumah Duka

Pemakaman Djoko Pekik

Info jadwal pemakaman Djoko Pekik yang akan digelar Minggu, 13 Agustus 2023 siang. FOTO: Unggahan Kabar Duka Lingkungan St Paulus Bangunjiwo Timur
Info jadwal pemakaman Djoko Pekik yang akan digelar Minggu, 13 Agustus 2023 siang. FOTO: Unggahan Kabar Duka Lingkungan St Paulus Bangunjiwo Timur (DOK. Unggahan Kabar Duka Lingkungan St Paulus Bangunjiwo Timur)

Sebelum dimakamkan, jenazah Djoko Pekik sudah didoakan melalui ibadah misa pemberkatan jenazah pada Sabtu (12/8/2023) malam.

Misa pemberkatan jenazah Djoko Pekik dipimpin oleh tiga orang pastor, yaitu Romo E. Martosudjito, Pr., Romo T. Baskoro, SJ., dan Romo G. Subanar, SJ.

Adapun jenazah Djoko Pekik akan dimakamkan di Makam Seniman Giri Sapto Imogiri, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY.

Djoko Pekik sudah menyiapkan tempat peristirahatan terakhirnya sejak 2020 lalu.

“Makam ini sudah disiapkan bapak sejak 2020, bahkan sudah dibikin relief celeng yang sudah ditempelkan di dinding makam,” tutur putra keempat Djoko Pekik, Nihil Pakuril, kepada awak media, Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: Djoko Pekik di Mata Nasirun: Sosok Seniman yang Peduli Kemanusiaan

Jenazah Djoko Pekik akan diberangkatkan dari rumah duka pada hari Minggu, 13 Agustus 2023 pukul 13:00 WIB.

Berikut informasi pemakaman Djoko Pekik, seperti telah diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya.

Lokasi rumah duka : Plataran Djoko Pekik, Sembungan, Kasihan, Bantul

Link Google Maps rumah duka : https://goo.gl/maps/FUN4EMdCNhpWf7LM8

Hari : Minggu, 13 Agustus 2023

Waktu : Pukul 13:00 WIB, berangkat dari rumah duka menuju ke Makam Seniman Giri Sapto Imogiri.

Lokasi pemakaman : Makam Seniman Giri Sapto Imogiri, Bantul, DIY

Link Google Maps tempat pemakaman : https://goo.gl/maps/4YsjpRbczYKuUfsw6

Anda bisa klik DI SINI untuk membaca berita terbaru tentang Djoko Pekik meninggal dunia.

 

(Tribunjogja.com/ANR)**

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved