Berita Sleman Hari Ini

SMAN 1 Sleman Gelar Kethoprak Kolaborasi dengan Siswa dan Alumni, Uri-uri Budaya Warisan Leluhur

SMA Negeri 1 Sleman menggelar kethoprak yang berkolaborasi dengan alumni dan siswa. Pagelaran tersebut dilakukan di hari Sabtu (5/8/2023), di SMA Nege

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
SMA Negeri 1 Sleman gelar kethoprak untuk melestarikan budaya Jawa dan lustrum sekolah ke-12, Sabtu (5/8/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - SMA Negeri 1 Sleman menggelar kethoprak yang berkolaborasi dengan alumni dan siswa.

Pagelaran tersebut dilakukan di hari Sabtu (5/8/2023), di SMA Negeri 1 Sleman mulai pukul 20.00 WIB dan berjudul Pletheke Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat Mangkubumi-Sambernyawa.

Salah satu alumni yang ikut tampil adalah Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Sumaryanto.

Baca juga: Seorang Tukang Becak di Kota Yogyakarta Meninggal Dunia di Selasar Pertokoan, Ini Kata Polisi

Kepala SMA Negeri 1 Sleman, Fadmiyati, S.Pd., M.Pd menjelaskan, pentas kethoprak tersebut digelar dalam rangka lustrum ke-12 SMA Negeri 1 Sleman.

“Ini muncul dari rasa keprihatinan saya tentang budaya seni kethoprak yang kurang diminati oleh generasi muda. Padahal, kethoprak adalah sebuah seni budaya asli Yogyakarta warisan para leluhur,” kata dia kepada Tribun Jogja, Rabu (9/8/2023).

Dia menjelaskan, pentas kethoprak itu berkolaborasi dengan alumni dan siswa agar terbangun sinergi yang harmonis.

Sebab, dengan bermain kethoprak bersama, akan muncul komunikasi antarindividu yang bisa mempererat tali silaturahmi.

Pentas kethoprak juga bagian dari uri-uri atau melestarikan budaya Jawa.

“Kethoprak ini merupakan media yang efektif untuk memberikan segala macam pengetahuan dan keterampilan. Berbagai karakter dapat muncul di seni kethoprak ini,” katanya.

Dilanjutkan Fadmiyati, ia berharap kethoprak yang berdurasi 2,5 jam itu bisa jadi tontonan sekaligus tuntunan.

Dari situ, siswa juga bisa belajar berbagai hal, mulai dari seni peran, seni gamelan, sutradara, pencahayaan, tata rias dan menjadi penulis naskah.

“Ke depan, kami akan mengemas kethoprak menjadi seni budaya dengan sentuhan teknologi,” tutup dia. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved