Antisipasi Dampak El Nino, BPBD Magelang Petakan Lima Kecamatan yang Berpotensi Kekeringan

Berdasarkan prediksi BMKG, fenomena alam El Nino berlangsung mulai awal Juli dan puncaknya pada akhir Agustus 2023.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Proses droping air bersih di Dusun Jambean, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Rabu (9/8/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang memetakan sebanyak lima kecamatan di wilayahnya berpotensi kekeringan, dampak dari ancaman El Nino.

Kelima kecamatan tersebut yakni, Borobudur, Salaman, Pakis, Kajoran, dan Mertoyudan.

Berdasarkan prediksi BMKG, fenomena alam El Nino berlangsung mulai awal Juli dan puncaknya pada akhir Agustus 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, mengatakan pihaknya pun sudah melakukan berbagai persiapan  untuk mengantisipasi kekeringan di lokasi berpotensi.

Di antaranya, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lintas sektor.

"El Nino itu kan kekeringan berlebih yang dapat mengancam baik  pertanian maupun perikanan karena kekurangan air. Sehingga, kami sudah siapkan untuk kebutuhan air berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencegah terjadinya gagal panen," ujarnya, Rabu (9/8/2023).

Ia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan langkah mitigasi apabila ancaman El Nino semakin meluas.

Menurutnya, bisa saja El Nino berlangsung lebih lama dari perkiraan kajian BMKG.

"Ini (fenomena El Nino) bisa saja  berkembang lagi tergantung suasananya. Maka,  kalau  misalnya ancaman potensi sampai Desember otomatis kelangkaan air semakin luar biasa. Maka dari itu, kami sudah antisipasi dari awal dengan memenuhi kebutuhan air di lokasi potensi. Serta, ,kami sudah koordinasi dengan Bappeda agar ada penanganan secara khusus termasuk antisipasi apabila aliran air mati, dan tim sudah diturunkan ke sana,"papar dia.

Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Magelang, Fanani, menambahkan pada Rabu (9/8/2023) sudah dilakukan droping air bersih di dua Kecamatan.

Yakni, di Ponpes Tarbiyatul Aulad, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dan Dusun Jambean, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

"Masing-masing didroping air bersih sebanyak 5000 liter,"paparnya.

Ia menambahkan, permintaan droping air bersih sudah berlangsung sejak Juli lalu. Terutama, permintaan paling tinggi dari Pondok Pesantren.

"Itu Ponpes yang minta droping air merata ya ada di Borobudur, Pakis, Salaman. Kalau permintaan dari warga baru di Desa Sriwedari saja,"paparnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved