Cerita Hilangnya Tali Pocong Jenazah Wanita Meninggal Pada Hari Selasa

Makam seorang wanita berusia 36 tahun berinsial S (36) merupakan warga Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
NET
Ilustrasi Tali Pocong 

Tribunjogja.com - Makam seorang wanita berusia 36 tahun berinsial S merupakan warga Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, dibongkar.

Tali pocong dan kain kafan hilang.

Polisi mendatangi TKP makam warga yang sempat dibongkar oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jumat (4/8/2023).
Polisi mendatangi TKP makam warga yang sempat dibongkar oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jumat (4/8/2023). (eko yulianto/tribun jabar)

Makam S dibongkar orang tidak dikenal (OTK) di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon.

Kejadian itu baru diketahui pada Kamis (3/8/2023) sore.

Kapolsek Karangsembung, AKP Agus Hermawan dilansir dari Tribuncirebon.com mengatakan, S meninggal setelah menjalani operasi akibat penyakit yang dideritanya di sebuah rumah sakit di kawasan Kota Cirebon.

S adalah warga desa setempat yang baru meninggal pada Selasa (1/8/2023) malam atau dalam kalender Jawa malam Selasa Kliwon.

"Almarhum meninggal setelah menjalani operasi penyakit.

Jadi bukan karena hamil atau bukan sedang hamil," kata Kapolsek Karangsembung, AKP Agus Hermawan.

Setelah itu, jenazah korban pun dibawa ke rumah duka oleh keluarga dan dimakamkan pada Rabu (2/8/2023).

Kronologi

Pemerintah desa yang mengetahui peristiwa ini segera melapor ke kepolisian untuk memeriksa lokasi kejadian.

Kapolsek Karangsembung, AKP Agus Hermawan pun membenarkan peristiwa itu.

Ditemui awak media di balai desa setempat pada Jumat (4/8/2023), Agus mengungkapkan, sebelum diketahui oleh warga, ada petugas Telkom yang melihat adanya aksi mencurigakan seorang pria berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Saat itu, petugas Telkom mengira para pelaku sedang memperbaiki makam.

"Pada Kamis sekira pukul 13.00 WIB, petugas Telkom melihat ada orang yang awalnya dikira sedang ngejahul (diperbaiki makamnya pakai pondasi).

Lalu jam 15.30 WIB, akhirnya warga melihat ternyata makamnya telah dalam kondisi terbongkar," ujar Agus, Jumat (4/8/2023).

Dijelaskan dia, bahwa kondisi makam saat itu sudah dalam keadaan berantakan.

Bambu-bambu dan kain kafan yang menghalangi jenazah yang dimakamkan sudah berada di luar.

Sedangkan, tali kain kafan bagian kaki sudah dalam keadaan hilang.

"Kondisi makam itu digali lalu bambu-bambu yang menghalangi jenazah diangkat lalu dibuka tali pocongnya dan badannya, terus kain kafannya itu ditarik," ujarnya.

"Jadi kalau jenazah mah masih utuh, masih ada di lubang makam, yang ada di atas itu bambu dan kain kafan.

Kain kafan yang hilang satu, di bagian kaki," tambahnya.

Kini polisi sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motifnya

Saat ini kepolisian masih menyelidiki terkait motif dan ciri pelaku pembongkaran pencurian tali pocong tersebut.

"Meskipun keluarga korban mengikhlaskan dan tidak melaporkan ke kepolisian, bahwa tidak ingin memperpanjang kasus ini, namun kami tetap menyelidiki atau mendalami kasus ini," katanya. 

Sebagai tambahan informasi, pada sebagian masyarakat ada yang meyakini  orang yang meninggal malam Selasa Kliwon, akan diburu untuk keyakinan mistis seperti dijadikan jimat.

Kain kafan dan tali akan diincar untuk dijadikan mahar pesugihan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved