Mayat Korban Mutilasi di Turi
KABAR Terbaru Kasus Mahasiswa Asal Bangka Dimutilasi di Sleman
Proses hukum pembunuhan disertai mutilasi yang menimpa mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta berinisial R (20) masih berlanjut.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Sleman - Proses hukum pembunuhan disertai mutilasi yang menimpa mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta berinisial R (20) masih berlanjut.
Polisi hingga kini belum mengungkap dengan jelas bagaimana R dihabisi oleh pelaku, yakni W (29) warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD (38) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan Wakapolda DIY, Brigjen Pol R Slamet Santoso, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY nantinya akan menyampaikan fakta-fakta yang ada dari kasus pembunuhan dan mutilasi korban berinisial R.
"Itu nanti dari hasil visumnya kan bisa kelihatan, apakah dari cekikannya atau yang lainnya nanti dari hasil visum akan disampaikan itu,"kata Wakapolda di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (31/7/2023).
Selain itu, sampel darah dan tulang korban pembunuhan disertai mutilasi di Turi, Sleman berinisial R diklaim akan membuka fakta baru.
Sampel darah serta tulang korban kini masih diteliti di laboratorium dan masih menunggu hasil penelitian.

"Itu kami masih menunggu. Menunggu dari hasil laboratorium itu nanti seperti apa, karena untuk darah itu butuh waktu satu minggu, dan untuk tulang itu butuh waktu satu bulan, ini kita masih nunggu dari sana. Nanti dijelaskan oleh Dirkrimum," kata Wakapolda.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami sempel DNA korban dengan keluarga korban.
Adanya tes DNA ini dijelaskan Slamet dapat menungkap beberapa fakta baru atas kasus tersebut.
"Itu nanti bisa jadi peluang membuka fakta. Pasti dari Dirkrimum nanti akan menyampaikan bagaimana fakta-fakta itu yang ada," terang dia.
Sedangkan soal informasi yang disampaikan oleh pihak kampus, korban berinisial R dalam kegiatan penelitian terkait kelompok LGBT di DIY sekitar tiga bulan lalu.
Terkait dengan informasi tersebut, Polisi masih melakukan pendalaman.
"Itu masih nanti didalami lagi, Dirkrimum yang akan menjelaskan," ujar Wakapolda dikutip dari Kompas.com.
Diberitakan Tribunjogja.com sebelumnya, Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Endriadi, menyatakan bahwa hasil tes psikologi dari biro psikologi Polda DIY telah keluar.
“Hasilnya motif Mutilasi dilakukan secara sadar untuk menghilangkan barang bukti,” ujarnya Jumat (28/7/2023).
Sementara untuk hasil Tes DNA , pihaknya masih menunggunya.
Adapun sampel yang diujikan untuk Tes DNA adalah darah dan tulang.
Ia menjelaskan hasil Tes DNA dari sampel darah membutuhkan waktu 7 hari untuk keluar, sementara untuk tulang 14 hari.
“Mungkin kami koordinasikan lebih cepat lah. Karena DNA itu dipergunakan untuk proses penyidikan dan pemberkasan. Nanti kita informasikan, karena ini kita menunggu hasilnya dari Jakarta,” terangnya.
Ia mengestimasi hasil Tes DNA akan keluar di pekan depan.
Namun ia juga berharap hasil Tes DNA dapat keluar tidak terlalu lama.
Apalagi Puslabfor Mabes Polri juga tak hanya meneliti DNA dari kasus ini saja.
Lebih lanjut terkait proses pencarian tubuh korban, ia menyatakan bahwa dari pihak kepolisian sudah tidak melakukan pencarian lagi.
Pasalnya potongan tubuh yang telah ditemukan dan saat ini masih berada di forensik RS Bhayangkara sudah dirasa cukup untuk kepentingan pemberkasan.
“Untuk kegiatan pemberkasan penyidikan kami sudah cukup. Setelah nanti DNA keluar, mungkin kami serahkan ke keluarga,” ungkapnya.
Adapun identitas R sendiri merupakan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Saat ini pihak UMY pun masih menunggu hasil Tes DNA dari kepolisian untuk memastikan bahwa korban Mutilasi adalah benar mahasiswa UMY.
Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Muhammad Faris Al-Fadhat, menyatakan bahwa pihak kampus turut memberi perhatian dalam kasus tersebut, salah satunya dengan melakukan pendampingan ke keluarga R.
“Terkait kasus hilangnya mahasiswa FH UMY, kampus telah memberikan pendampingan pengacara bagi keluarga terduga korban, selama proses hukum berjalan,” tandasnya. (Tribunjogja.com/kompas)
Motif Mahasiswa Dimutilasi Warga Asal Magelang dan Jakarta di Sleman Belum Diungkap |
![]() |
---|
Petunjuk Baru Kasus Potongan Tubuh Manusia di Turi, Temuan Kepala, Kompor, Tali dan Pisau |
![]() |
---|
Temuan Kepala Manusia di Tempel, 5 Km dari Temuan Potongan Tubuh di Turi Sleman |
![]() |
---|
Mengungkap Jenis Kelamin Temuan Potongan Tubuh Manusia di Turi Sleman |
![]() |
---|
Kasus Potongan Tubuh Manusia di Turi Sleman, Pencarian di Tiga Jembatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.