Daftar 4 Weton yang Menurut Primbon Jawa Pemiliknya Selalu Bejo Sampai Tua

TRIBUNJOGJA.COM - Orang-orang yang selalu bejo alias beruntung konon terkait dengan hari weton mereka dalam penanggalan Jawa.

Ada 4 weton yang menurut Primbon Jawa si pemiliknya akan selalu dihampiri keberuntungan.

Nah beikur ini 4 weton yang ditakdirkan selalu kaya raya sampai tua menurut Primbon Jawa :

Baca juga: 3 Weton yang Pemiliknya Tidak Akan Pernah Diganggu Makhluk Halus

1. Rabu Pon

Rabu Pon disebut sebagai sosok yang akan selalu kaya raya sampai usia tua meskipun sudah tidak lagi produktif.

Ini lantaran weton tersebut berada di bawah naungan Tunggak Semi yang membuat uangnya akan selalu bertambah seiring bertambahnya usia.

Sehingga, Rabu Pon tidak perlu takut hidup susah di masa tua karena kondisinya dipastikan akan selalu mujur.

Baca juga: Arti Weton Senin Kliwon Menurut Primbon Jawa, Orangnya Nakal saat Muda Tapi Baik saat Tua

2. Jumat Kliwon

Berikutnya, terdapat Jumat Kliwon yang berada di bawah naungan Waseso Segoro sejak mereka lahir di muka bumi.

Naungan ini memudahkan para pemilik tanda weton tersebut untuk bekerja keras di usia muda dan merasakan hasilnya di masa tua nanti.

Dengan begitu, kehidupan Jumat Kliwon pun akan selalu mujur karena rezeki selalu datang menghampiri hidupnya masa masa tua nanti.

3. Selasa Pon

Dalam kitab Primbon Jawa disebutkan juga Selasa Pon sebagai sosok yang ditakdirkan kaya raya sampai tua.

Kesempatan ini memudahkan Selasa Pon untuk bisa menikmati kehidupannya tanpa harus takut dengan kemiskinan.

Ternyata semua kekayaan ini bisa didapatkannya karena weton tersebut berada di bawah naungan Sanggar Waringin yang gemar membantu orang lain.

4. Kamis Legi

Terakhir, terdapat Kamis Legi yang dipercaya akan selalu hidup mujur karena berada di bawah naungan Tunggak Semi.

Naungan ini memudahkan weton tersebut dalam mencari uang karena semua pekerjaannya dapat diselesaikan dengan baik.

Enggak heran, Kamis Legi tidak akan hidup susah kaya ia selalu kaya raya sampai masa tua nanti meskipun sudah tidak mampu produktif. (*)