Pendidikan

GREAT UNRIYO: Mencetak Wirausahawan Unggul

Di tengah persaingan yang cukup ketat ini, UNRIYO mencoba untuk memberikan nilai lebih bagi para lulusannya dengan membekali ilmu kewirausahaan

Istimewa
Sejumlah mahasiswa UNRIYO saat melaksanakan wisuda beberapa waktu yang lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persaingan kampus swasta di wilayah DIY cukup ketat karena jumlah perguruan tinggi sangat banyak.

Untuk menarik calon mahasiswa, tentunya masing-masing kampus memiliki strategi tersendiri.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO).

Di tengah persaingan yang cukup ketat ini, UNRIYO mencoba untuk memberikan nilai lebih bagi para lulusannya dengan membekali ilmu kewirausahaan.

Wakil Rektor Bidang Non Akademik UNRIYO, Dr. Setiyanto, DEA mengatakan kewirausahaan memang menjadi ciri khas UNRIYO.

" Harapannya lulusan UNRIYO memiliki dasar kewirausahaan, sehingga jiwa kewirausahaan ini tetap bermanfaat meskipun lulusan bekerja di suatu perusahaan. Sementara bagi lulusan yang ingin mandiri dengan berwirausaha, sudah memiliki dasar dan bisa mandiri,"katanya, Kamis (20/07/2023).

Bekal ilmu kewirausahaan ini sangat penting di era globalisasi saat ini. Sebab, selain mencetak lulusan yang pintar dalam ilmu akademik, kampus juga membekali lulusan untuk menjadi wirausahawan baru.

Mengusung tagline GREAT UNRIYO, kampus UNRIYO ingin lulusannya memiliki jiwa yang mudah tanggap terhadap persoalan, berwawasan global dan melek teknologi, sehingga memberikan manfaat untuk Tanah Air dan membangun daerah berdasarkan kemampuan dan dedikasi yang sebelumnya telah diterima.

GREAT merupakan akronim dari Global, Responsive, Empowering, dan Advanced on Technology.

Global berarti membuka pikiran dan cakrawala global, namun tetap berpijak pada nilai akar budaya Indonesia.

Kemudian Responsive, sivitas sigap dalam merespon kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan akan penanganan masalah dengan menerapkan solusi berbasis iptek terkini.

Empowering, sivitas bertumbuh menjadi insan berkarakter, menginspirasi dalam kebaikan, dan berdaya bagi sesama.
Dan Advanced on Technology, para lulusan sudah terbiasa dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi dan inovasi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kemajuan di berbagai lini.

"GREAT UNRIYO merupakan perwujudan nilai dari 3 Fakultas yang ada di UNRIYO yaitu Fakultas ilmu Kesehatan, Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi," ujarnya.

GREAT UNRIYO: Mencetak Wirausahawan Unggul 1
Kampus UNRIYO

Sementara Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNRIYO, Wahyu Rochdiat M., S.Kep., Ns., M.Kep.,Sp.Kep.J mengungkapkan kekhasan FIKES UNRIYO adalah terkait kebencanaan.

Sebagai daerah rawan bencana, menurut Wahyu, Indonesia harus memiliki SDM kompeten dalam membantu penanganan bencana, mulai dari mitigasi, saat terjadi bencana, dan pasca bencana.

Untuk itu, UNRIYO membekali mahasiswa prodi ilmu kesehatan dengan berbagai hal dalam penanganan kebencanaan

"Misalnya prodi Gizi, bagaimana pengelolaan makanan, manajemen gizinya. Lalu Prodi Kesehatan Masyarakat terkait bagaimana mengedukasi masyarakat. Kalau Prodi Keperawatan ya bagimana perawatan pasien dan rehabilitasinya," ungkapnya.

"Tidak hanya belajar melalui kurikulum, kami juga melibatkan mahasiswa dan dosen langsung ke tempat bencana, seperti di Tasikmalaya, NTB, dan Palu," sambungnya.

Pihaknya juga mengembangkan terapi komplementer yang tengah berkembang di masyarakat, seperti spa, aromaterapi, akupuntur, pijat bayi, akupresure, dan lainnya. Termasuk dengan pelatihan tersertifikasi pada mahasiswa.

"Sehingga setelah lulus, mahasiswa nggak cuma punya ijazah, tetapi punya sertifikat. Dan itu bisa menjadi bekal lulusan kami untuk membuka praktik sendiri,"lanjutnya.

Upaya untuk membekali kewirausahaan juga dilakukan di Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO, Dr. Agus Qomaruddin Munir, S.T., M.Cs menerangkan Prodi di Fakultas Sains dan Teknologi ada 4 yaitu Informatika, Sistem Informasi, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, masing-masing memiliki fokus kajian keilmuan.

Program studi Informatika fokus pada information security, internet of thing, dan data science.

Sistem Informasi memiliki fokus pada data analyst, business intelligence dan e-Business. Teknik Elektro memiliki fokus kajian pada Rekayasa Elektronis dan Kontrol Otomatis, serta Teknologi Informasi fokus pada E-Government dan e-Business.

Kurikulum Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO berbasis Outcome Based Education untuk mendukung revolusi industri 4.0.

Di samping itu, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuat mahasiswa dapat memilih pembelajaran di luar kampus.

"Misalnya Magang/PKL/Kerja Praktek, Studi Independen Bersertifikat, Praktik Kewirausahaan. Hal ini membuat mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan peluang pekerjaan lebih cepat atau peminatan mendirikan usaha," terangnya.

"Kami juga mrmbekali mahasiswa dengan pendidikan karakter. Karena mahasiswa ini adalah agen yang akan menggantikan kita 5-10 tahun ke depan. Kemudian praktik kewirausahaan ini juga kami sesuaikan dengan prodinya. Jadi tidak hanya jual beli saja, tetapi lebih bagaimana konsep penggunaan teknologinya, misal dengan membuat website e-commerce, jadi agen di market place dan masih banyak lagi. Kemudian bagaimana memaksimalkan search engine optimizer pada website, dan lainnya," sambungnya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO, Khaula Luthfiati Rohmah, SE. Akt., M.Akt menambahkan materi pembelajaran di UNRIYO selalu mengikuti perkembangan zaman.

Seperti halnya di Prodi Sastra Inggris yang lebih fokus pada digital art, Penulisan Kreatif, literatur digital, film, hingga pengembangan aplikasi penerjemahan.

Sementara Prodi Akuntansi pihaknya lebih membekali pada bisnis digital termasuk pengetahuan tentang digital finansial, hingga ekonomi hijau.

Program Studi Hubungan Internasional juga mengarahkan mahasiswa untuk mengkaji ekonomi politik internasional. Termasuk ekonomi pariwisata.

Sedangkan Prodi Ilmu Komunikasi lebih fokus pada digital marketing communication.

"Kami juga ada mata kuliah sosiopreneur, sehingga mahasiswa tidak hanya menjadi enterpreneur, tetapi juga punya tanggung jawab sosial untuk memberdayakan masyarakat. Mahasiswa akan kerja bareng UMKM selama satu semester, belajar mengelola UMKM, promosinya, sampai keuangan. Kemudian apa saja yang perlu dikembangkan, dan nanti akan ada projek di situ," imbuhnya.

"Kewirausahaan ini kami berikan ke mahasiswa, karena tidak semua mahasiswa nanti akan bekerja sesuai bidangnya. Ada juga yang ingin mandiri, sehingga mahasiswa sudah punya bekal saat nanti sudah lulus,"pungkasnya. (maw/adv)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved