Berita Bisnis Terkini
REI Yakin Kenaikan Harga Rumah Subsidi Tak Pengaruhi Permintaan
Besaran angsuran rumah subsidi setelah ada kenaikan hampir sama dengan sebelum kenaikan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur yakin permintaan rumah subsidi tidak akan berkurang akibat kenaikan harga.
Hal itu karena besaran angsuran rumah subsidi setelah ada kenaikan hampir sama dengan sebelum kenaikan.
"Kenaikan harga rumah subsidi ini disesuaikan dengan kenaikan inflasi kurang lebih empat tahun terakhir. Kalau dari sisi masyarakat tentu sudah dihitung juga. Nah kan kalau kredit itu sekitar 40-50 persen dari gaji," katanya Minggu (23/07/2023).
"Kalau gajinya Rp2juta artinya kan maksimal kredit Rp1jutaan untung angsuran. Nah kalau sekarang itu tenornya lebih panjang, angsuran sekitar Rp900ribu. Kan hampir sama," terangnya.
Ia menyebut pemerintah juga memberikan bantuan subsidi uang muka sekitar Rp4juta.
Dengan subsidi tersebut, maka masyarakat yang hendak membeli rumah subsidi bisa membayar uang muka yang lebih ringan.
Baca juga: DPD REI DIY Berharap Ada Intervensi Pemerintah Terkait Tanah Untuk Rumah Subsidi
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan subsidi bunga.
Sehingga bunga angsuran rumah subsidi tidak pernah mengalami kenaikan.
"Karena selisihnya dibayarkan pemerintah. Sehingga kalau terjadi floating tidak akan terdampak. Misalnya bunga yang ditetapkan itu 12 persen, pemerintah mensubsidi 6 persen. Nah selisihnya yang membayar pemerintah, kalau terjadi floating yang dibayar ya tetep 6 persen," bebernya.
"Sehingga kenaikan harga rumah ini tidak akan berdampak pada penurunan permintaan. Karena memang semua ditanggung pemerintah," sambungnya.
Ia menyebut pasokan rumah subsidi di DIY hanya sekitar 200-300 unit.
Hal itu karena tingginya harga tanah yang di DIY.
Sehingga pengembang akan kesulitan menyediakan rumah subsidi untuk masyarakat.
"Tahun kemarin sekitar 400 unit rumah subsidi, itu dari pengembang dan produksi masyarakat. Kami pengembang kesulitan melakukan suplai, karena tingginya harga tanah di DIY. Sebagai orang bisnis, kan harus mendapatkan untung," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.