Kisah Inspiratif

Mahasiswa Asal Sleman Hadirkan Brand Fasyen Pria yang Ramah Lingkungan

Lewat brand fasyen pria 'Gorilland', Isa Setyawan sejak 2022 lalu mengusung konsep sustainable fashion alias mode berkelanjutan.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Hanif Suryo
Mahasiswa Asal Sleman, Isa Setyawan memamerkan koleksi brand fasyen pria miliknya Gorilland di ajang fashion show Jogja Fashion Trend 2023 di Pakuwon Mall Yogyakarta, Minggu (16/7/2023) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM - Industri fesyen dan lingkungan memiliki kaitan yang erat.

Kesadaran tentang keberlanjutan alam telah menjadi perhatian banyak pihak secara global.

Sebab itu, dunia fesyen gencar mengusung konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan, satu di antaranya digaungkan oleh mahasiswa asal Godean, Sleman sekaligus desainer muda Isa Setyawan.

Lewat brand fasyen pria 'Gorilland', Isa sejak 2022 lalu mengusung konsep sustainable fashion alias mode berkelanjutan.

"Bahan yang kami gunakan ialah bahan yang eco friendly misal katun dan linen, dalam artian tidak terlalu mencemari lingkungan. Kami sangat mengurangi penggunaan bahan polyester dan bahan yang kami gunakan pun benar-benar produk lokal," ujar Isa, ditemui di sela keikutsertaan brandnya di ajang fashion show Jogja Fashion Trend 2023 di Pakuwon Mall Yogyakarta, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: 41 Karya Tampil di Leather Innofashion Expo 2023 “Fashion Show & Leather Product Exhibition”

"Penggunaan bahan polyester ini kan sangat lama terurai, bahkan bisa sampai 100 tahun lamanya. Itu pun bercampur dalam tanah, dalam wujud butiran kecil atau mikro," tambahnya.

Lebih lanjut, Isa mengatakan bahwa dirinya juga turun sendiri mengecek produksi yang juga dilakukan UMKM penjahit di wilayah DIY.

"Saya berkolaborasi dengan UMKM yang ada di Jogja, ada beberapa konveksi tempat order. Kain juga semua dari lokal Indonesia. Saya bersemangat juga untuk mengembangkan Gorilland karena berarti bisa menggerakkan ekonomi teman-teman UMKM konveksi di Jogja," lanjut mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta ini.

Sedikit flashback, Isa menceritakan bahwa usaha fesyen pria ini ia rintus dengan modal yang seadanya.

Maklum saja, di sela kesibukannya sebagai mahasiswa, Isa juga mencari penghasilan tambahan sebagai kurir pakaian.

Keberanian Isa memulai usaha muncul tahun 2022 lalu saat ia didorong maju oleh pria yang kini menjadi mantan bosnya, pemilik brand fashion Farah Button, Sutardi.

"Awalnya saya bekerja sebagai kurir, kemudian berangsur naik hingga memegang posisi General Affair di brand Farah Button. Sebelumnya, saya juga menjalankan berbagai usaha, meski belum berhasil dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Jogja Fashion Trend 2023 Jadi Bagian Wujud Ekonomi Kreatif Indonesia

"Saya memang ingin belajar, suka usaha. Dulu pernah jualan jus, sayuran hidroponik namun memang belum rejeki. Bertemu Farah Button, Mas Suta yang mengajarkan banyak ilmu tentang bisnis fashion. Saya sisihkan gaji saya, lalu berani membuat brand Gorilland. Jualannya awalnya titip di Farah Button," tambahnya.

Dari satu jenis kaos, Isa sedikit demi sedikit mengembangkan rilisan model Gorilland miliknya. Kini ia mencetak belasan model dengan total omset barang mencapai Rp 200 juta.

Tak hanya itu, dari yang awalnya hanya titip jual di gerai Farah Button, kini Isa sudah berhasil membuat satu stand pameran sendiri di Kota Tegal Jawa Tengah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved