Berita Bantul Hari Ini

Jemaah Masjid Al Muharram Bantul Tak Khawatir Mati Listrik, Ada Panel Surya Program Sedekah Energi

Masjid Al Muharram di Dusun Brajan, Kalurahan Tamantirto, Bantul merupakan pelopor eco-masjid di Kabupaten Bantul. Berbagai program telah dilakukan

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Santo Ari
Panel surya di Masjid Al Muharram di Dusun Brajan, Kalurahan Tamantirto, Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Masjid Al Muharram di Dusun Brajan, Kalurahan Tamantirto, Bantul merupakan pelopor eco-masjid di Kabupaten Bantul.

Berbagai program telah dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap lestari.

Dan yang terbaru adalah dengan pemasangan panel surya berkapasitas 4.280WP atas kerjasama dengan MOSAIC (Muslim for Shared Actions on Climate Impact).

Kini jemaah dapat menjalankan ibadah dengan dukungan listrik yang sepenuhnya bersumber dari energi matahari.

Ketua Takmir Masjid Al Muharram, Ananto Isworo menjelaskan, dengan adanya panel surya ini pihaknya bisa memaksimalkan kegiatan selama 24 jam.

Mulai dari pengajian, kajian, kegiatan eco-masjid, kegiatan sekolah sedekah sampah, TPA dan lain sebagainya.

Baca juga: Urutan Prioritas Pembangunan Tol Jogja-Bawen, Mulai Sleman, Magelang, Hingga Ambarawa

“Dan ini tentu sangat menguntungkan masjid, karena kami tidak perlu khawatir mati listrik, tapi dengan panel surya kita bisa memaksimalkan kegiatan, sekaligus misi lingkungan. ini bagian dari ikhtiar kami untuk mencintai lingkungan,” ujarnya Sabtu (15/7/2023).  

Ia memiliki keyakinan bahwa takmir dan jamaah  punya kewajiban menjaga lingkungan, karena itu merupakan bagian dari harmonisasi antara manusia dengan lingkungan dan menjaga bumi agar lebih lestari.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa panel surya ini bisa menekan biaya listrik, meski akan diterapkan secara hybrid. Pasalnya masjid tidak menggunakan panel surya secara 100 persen tetapi masih dikombinasikan dengan layanan listrik dari PLN.

Panel surya ini telah dipasang sejam Mei lalu, diawali dengan pelatihan dan pengenalan panel surya sekaligus cara maintenance.

“Dengan panel surya ini kami bisa maksimalkan untuk semua kebutuhan masjid, bahkan untuk penerangan jalan. Insyaallah akan menyalurkan penerangan jalan, dari gapura sampai ke timur. Sehingga ketika ada pemadaman, tetap ada lampu menyala dan ini bisa mengurangi tingkat kriminalitas di kampung Brajan,” tuturnya.

Menurutnya, keberadaan panel surya di Masjid Al Muharram melengkapi komitmen masjid ini untuk menjadi masjid percontohan berkonsep ramah lingkungan.

Di mana sejak tahun 2013, pihaknya telah banyak menerapkan program eco-masjid seperti dari arsitektur yang ramah lingkungan sehingga dapat memanfaatkan sinar matahari langsung dan sirkulasi udara juga lancar.

Selain itu dilakukan pula penghijauan sekitar masjid, memanen air hujan untuk wudhu, dan gerakan sedekah sampah yang hasilnya untuk membantu warga yang kurang mampu.

“Memiliki panel surya merupakan cita-cita kami sejak lama karena kami ingin mewujudkan eco-masjid secara menyeluruh setelah menerapkan konsepnya di berbagai aspek seperti arsitektur bangunan, sumur resapan, penghijauan dan program sedekah sampah,” ujarnya.

Sementara itu,  Gatot Supangkat, Dewan Pengarah MOSAIC mengatakan, bahwa selain menjadi rumah ibadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat dan penyebaran syiar Islam. Pihaknya pun mengapresiasi berbagai inisiatif lingkungan di Masjid Al Muharram yang menunjukkan komitmen nyata bagaimana ajaran Islam sangat terkait dan peduli terhadap pelestarian lingkungan.

Melalui Sedekah Energi, MOSAIC berupaya mendorong penggunaan energi yang tidak merusak lingkungan dan minim emisi sebagai salah satu solusi dari krisis iklim.

Adapun delapan panel surya telah dipasang dengan masing-masing kapasitas 535 WP, dua unit inverter, dan dua unit baterai telah terpasang, serta mampu memenuhi 100 persen kebutuhan listrik masjid yang menjadi pusat aktivitas ibadah dan sosial bagi lebih dari 600 jamaah ini. Listrik yang dihasilkan juga akan membantu penerangan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah PAUD, serta kegiatan sosial warga lainnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Sedekah Energi adalah salah satu program lanjutan dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang mulai diinisiasi pada 2021. MOSAIC merupakan kolaborasi hasil kerja sama berbagai elemen masyarakat yang terdiri dari organisasi Islam, media, hingga akademisi dan lembaga nirlaba yang berfokus pada solusi permasalahan iklim dan inovasi untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.

“Melalui MOSAIC dan Sedekah Energi, kami berharap akan semakin banyak masjid yang terinspirasi untuk menerapkan inisiatif yang sama seperti Al Muharram. Dengan terwujudnya keterlibatan komunitas Islam dalam upaya kolaborasi seperti ini, kami percaya dampak negatif perubahan iklim di Indonesia dapat kita hadapi dengan lebih baik,” pungkasnya. (nto)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved