Berita Pendidikan Hari Ini
Mahasiswa KKN PPM UGM Jalankan Program Penanggulangan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Temanggung
Puluhan mahasiswa ini akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat hingga pertengahan Agustus mendatang.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com - Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada melaksanakan program KKN-PPM UGM di Desa Kemloko dan Desa Klepu, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung .
Didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Sartini, M.Hum., puluhan mahasiswa ini akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat hingga pertengahan Agustus mendatang.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (3/7), Sartini menyebutkan kegiatan KKN di dua desa ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Penanggulangan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem melalui Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia”.
Sartini menuturkan, program-program KKN UGM bisa berjalan dengan lancar dan menjadi bahan pembelajaran bagi semua individu saat terjun di masyarakat.
“Apa yang dilakukan mahasiswa ini nantinya bisa bermanfaat juga bagi mahasiswa setelah lulus. Adapun program KKN yang dijalankan nantinya bisa memberi dampak positif bagi masyarakat Desa Kemloko dan Klepu,” katanya.
Baca juga: Pakar UGM: Wisuda Anak Jangan Bebani Orangtua, Maknai sebagai Momen Refleksi Edukasi
Seri Suharsa, S.H, selaku camat Kranggan, berharap mahasiswa bisa melaksanakan program dengan lancar dan membawa perubahan bagi masyarakat terutama dalam penanggulangan stunting dan pengentasan kemiskinan.
“Pesan kami mohon senantiasa menjaga nilai-nilai kesopanan saat berinteraksi dengan masyarakat serta hati-hatian dalam bermedia sosial di era digital seperti sekarang,” ucap Seri Suharsa saat menerima mahasiswa di kantor Kecamatan Kranggan, Sabtu (24/6/2023) lalu.
Selain itu, Seri Suharsa juga mengingatkan agar mahsiswa selama berinteraksi bisa mengedukasi masyarakat dengan baik dengan mengerti dan memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
“Jadilah orang yang ngerteni (pengertian), bukan orang yang pinter karena wong pinter iso minteri (orang pintar bisa menipu), sedang wong ngerti iso ngerteni (orang yang mengerti dan bisa pengertian) karena yang dibutuhkan di masyarakat nanti saat anda-anda semua lulus dan bekerja,” pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.