Berita Bisnis Terkini

Libur Sekolah, Candi Borobudur Tarik Minat Wisatawan Anak Lewat Permainan Tempo Dulu

Kegiatan yang mengusung tema 'Jataka' ini, digelar di halaman Museum Kapal Samudraraksa mulai 26 Juni-9 Juli 2023 mendatang. 

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Nanda Sagita Ginting
Pengunjung sedang menikmati permainan tempo dulu jenis Bakiak di Museum Samudraksa, Candi Borobudur, pada Sabtu (1/7/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wisata Candi Borobudur , Kabupaten Magelang , Jawa Tengah menghadirkan berbagai permainan 'Tempo Dulu' untuk menarik minat wisatawan , terutama anak-anak dan pelajar selama musim libur sekolah .

Kegiatan yang mengusung tema 'Jataka' ini, digelar di halaman Museum Kapal Samudraraksa mulai 26 Juni-9 Juli 2023 mendatang. 

Halaman museum pun, disulap bak taman bermain.

Anak-anak maupun pelajar bisa langsung mendatangi stand-stand tersebut, untuk menikmati permainan mulai dari  Egrang , Bakiak, hingga Gasing. 

Baca juga: Momen Libur Sekolah, PT TWC Prediksi Kunjungan Wisata di Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Melonjak

Atau bisa mencoba membuat berbagai macam kerajinan seperti membuat wayang, gerabah, batik eco-print, melukis topeng, dan membuat kerajinan griya lainnya.

General Manager Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, fasilitas ini untuk mengedukasi wisatawan terutama anak-anak dan pelajar untuk mengenal permainan tempo dulu.

Sedangkan, tema Jataka diambil dari panel relief yang ada di Candi Borobudur .

Jataka merupakan relief yang menceritakan tentang fabel yaitu cerita binatang maupun flora.

"Jadi, ini kami coba interpretasikan dalam bentuk aktivitas yang bisa dinikmati wisatawan anak dan pelajar. 
bagiamana kita mengedukasi mereka dengan proses pembuatan wayang, batik eco-print, gerabah, melukis topeng, hingga kerajinan griya kayu. Di mana, selama ini tahu bendanya tetapi tidak mengetahui bagaimana proses pembuatannya," ujarnya pada Minggu (2/7/2023).

"Begitupun, permainan tradisional apa sih yang ada di masyarakat tempo dulu, kami tampilkan disini. Paling tidak, lewat kegiatan ini bisa mengedukasi anak-anak bahwa ini adalah budaya kita," tambahnya.

Untuk menikmati kegiatan ini, lanjut dia, ada beberapa workshop harus mengeluarkan biaya.

Seperti, pembuatan gerabah, mewarnai, membuat wayang Jataka, dan membuat kerajinan pensil.

"Sebenarnya, tidak berbayar sih. Cuma untuk mengganti material yang dipakai. Itu berbayarnya antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu saja," ujar dia.

Baca juga: GIPI DIY Ajak Industri Pariwisata Edukasi Wisman Terkait Konservasi Borobudur

Sementara itu, wisatawan anak asal China bernama Susie Bielby (9) mengaku, sangat senang mengikuti pembuatan batik eco print.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved