Bulan Bung Karno 2023

4 Pesan Megawati di Puncak Bulan Bung Karno 2023, Jangan Ada Stunting dan Marhaen Bukan Komunis

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menceritakan sejumlah kisah dan memberikan pesan

YouTube PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri dalam acara Puncak Bulan Bung Karno 2023 di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (24/6/2023). 

2. Stunting harus nol

Megawati juga meminta Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan stunting alias gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis di Indonesia.

Megawati mengatakan pemerintah harus memprioritaskan permasalahan stunting, di samping mengentaskan kemiskinan.

"Waktu ketemu beliau, saya bilang, 'Pak, pak, kita aja lagi ada program stunting, ini mesti bener nol lho, pak. Enggak ada lagi anak yang stunting pak'," ujarnya.

Megawati juga optimistis dalam menuntaskan program-program yang digagas PDIP. Ia mengaku terus berjuang agar kekayaan Indonesia didistribusikan dengan baik.

"Kondisi Indonesia sebenarnya adalah tumpah darah yang kaya, kaya, kaya. Raya, raya, raya. Cuma belum diapakan? Belum dibagi bareng-bareng," ungkapnya.

Baca juga: Makna Teks Dedication of Life Bung Karno yang Dibacakan Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di GBK

Untuk itu, Megawati juga mengimbau kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk bergotong royong, sehingga solusi untuk problem kemiskinan dan stunting dapat dikerjakan secara bersamaan.

"Karena itulah mari kita bergerak bersama, gampang. Gotong royong, menyisir ke kampung kolong jembatan, cari anak-anak tidak berpunya, yatim piatu," kata Megawati.

"Yang sekarang ibu pun meminta PDI Perjuangan untuk bergerak di dalam soal stunting," sambungnya.

3. Jangan pilih pemimpin dari tampangnya

Megawati Soekarnoputri juga meminta agar kader tidak memilih pemimpin hanya dengan melihat tampangnya.

“Kalau mau milih pemimpin jangan hanya lihat tampangnya,” tutur Megawati.

Megawati mengulas momen lucu, bahwa ada seorang ibu yang menyampaikan padanya ingin memilihnya kembali sebagai presiden.

Namun terpikir lebih mendahulukan mencoblos yang berparas tampan.

“Ada dulu ya, kalau, kan waktu ibu mau jadi presiden lagi, terus ada ibu-ibu bilang gini, ‘Aduh ibu maaf, sebetulnya saya mau milih ibu lagi, tapi saya kok kepingin milih yang ganteng’, pusing kepala saya. Ya tapi sudah, maunya sendiri. Jadi, ibu ini biar sudah cantik kayak gini, aih enggak diakui, salah besar,” jelas dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved