Pelajar Asal Bantul Tewas Seusai Tenggak Miras Oplosan, Minuman Nyala Saat Dibakar
Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial RA (17) warga Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, meninggal pada Minggu (18/6/2023).
Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Bantul - Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial RA (17) warga Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, meninggal pada Minggu (18/6/2023).
Dia meninggal setelah sehari sebelumnya menenggak miras yang dioplosnya sendiri.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, peristiwa bermula ketika RA mengajak kedua temannya yakni RW (17) dan BT (20) untuk minum minuman keras pada Sabtu (17/6/2023) pukul 13.00.
Pesta miras itu dilakukan di rumah BT yang berada di Padukuhan Jodog, Gilangharjo, Pandak.
“Berdasarkan keterangan para saksi, korban sempat menunjukkan kalau minuman yang dibawanya dapat menyala ketika dibakar.
“Lalu meminta kepada RW untuk membeli campuran berupa satu kaleng soda, satu sachet minuman energi, dan satu botol minuman energi botol,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (20/6/2023).
Korban dan RW pun menenggak miras oplosan tersebut.
Setelah habis satu botol, RW tertidur di sofa.
Kemudian pada pukul 15.00, BT menjemput temannya yang berinisial AK (21) di daerah Manding, Bantul.
Sesampai di rumah BT, korban menawari AK sisa satu botol miras yang ada ke AK, namun tawaran itu ditolak AK.
Karena AK menolak selanjutnya minuman tersebut diminum dan dihabiskan sendiri oleh korban, setelahnya korban tidur di di sofa ruang tamu.
Baru sekitar pukul pukul 18.30, korban dan lainnya pun pulang dari rumah BT.
“Keesokan harinya, RA mengeluh tak enak badan dan muntah-muntah. Pada Minggu sore, keluarga pun mengantarkan RA ke RS UII. Dan sekitar pukul 20.30 WIB, korban dinyatakan meninggal,” katanya.
Korban dimakamkan pada Senin (19/6/2023) kemarin.
Informasi adanya korban miras oplosan tersebut baru diketahui polisi usai korban tewas.
Polisi pun mendatangi dan memeriksa TKP dan hanya menemukan botol air mineral yang sudah kosong yang diduga digunakan untuk mengoplos miras.
Sampai saat ini polisi juga belum mengetahui diketahui darimana korban memperoleh miras tersebut.
Salah satu warga Jodog yang enggan disebut namanya, mengungkapkan mereka yang meminum miras oplosan di rumah warga di Jodog itu bukan pertama kalinya.
Warga sekitar pun sudah mengingatkan agar para remaja tersebut tak minum minuman keras.
“Dulu sudah pernah diingatkan warga, namun ternyata masih terulang. Mungkin karena rumah yang dipakai minum-minuman ini jauh dari warga yang lain sehingga lebih bebas mereka kumpul,” ucapnya. (Tribunjogja.com/nto)
Tantangan dan Solusi Tata Kelola Sampah di Sleman, Bantul hingga Kota Yogyakarta |
![]() |
---|
Pasar Lawas Mataram Kembali Digelar 26-28 September 2025, Siap Hadirkan Nuasa Tempo Dulu |
![]() |
---|
Bupati Bantul Ucap Syukur, Danais Tahun 2026 Tidak Jadi Dipangkas |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Buka Seleksi Enam Jabatan Eselon II B |
![]() |
---|
Bantul Tingkatkan Layanan Publik Lewat Gelaran Bantul Innovation Award 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.