Berita Gunungkidul Hari Ini
Gunungan Hasil Bumi Meriahkan Rasulan di Beji Patuk Gunungkidul
Warga Kalurahan Beji, Patuk, turut menggelar Rasulan yang menjadi tradisi tahunan di Gunungkidul. Prosesi yang berlangsung pada Minggu (18/06/2023) in
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga Kalurahan Beji, Patuk, turut menggelar Rasulan yang menjadi tradisi tahunan di Gunungkidul. Prosesi yang berlangsung pada Minggu (18/06/2023) ini dihadiri pula oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta.
Gunungan raksasa pun memeriahkan acara adat ini. Gunungan yang terbuat dari hasil bumi tersebut diarak bersama pawai budaya.
Lurah Beji, Arif Wahyu Saputro menyampaikan prosesi Rasulan ini diikuti ratusan warga dari 6 padukuhan.
Baca juga: Pemkab Magelang Serahkan Bantuan Hibah Satu Unit Microbus dan Tanah untuk Ponpes An-Nawawi Salaman
"Kegiatannya dipusatkan di Balai Padukuhan Jelok," jelas Arif lewat keterangannya pada Senin (19/06/2023).
Tradisi tahunan ini merupakan bentuk syukur warga atas rezeki yang melimpah. Terutama dari hasil panen yang mereka dapatkan.
Menurut Arif, prosesi Rasulan diawali dengan kenduri atau makan bersama. Warga bergotong-royong membuat dan membawa makanan berupa ingkung ayam dan nasi gurih.
"Usai kenduri, prosesi merti Kali Oya dilakukan dengan mengarak Gunungan hasil bumi menuju bantaran sungai," ujarnya.
Pawai tersebut menempuh jarak sekitar 5 kilometer, berawal dari Balai Kalurahan Beji. Ratusan warga mengikuti arakan ini, memakai pakaian adat Jawa.
Setibanya di bantaran Sungai Oya, doa syukur pun kembali dilantunkan. Setelahnya, ratusan ikan hidup dilepas ke sungai sebagai ucapan syukur ke alam.
"Sebab dari sungai ini warga mendapatkan kehidupan, kesehatan, hingga keselamatan," kata Arif.
Adapun warga juga melakukan ritual Mboyong Dewi Sri, di mana padi hasil panen dibawa ke tempat penyimpanan. Warga pun berharap bisa diberikan rezeki yang lebih baik lagi di tahun berikutnya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengikuti prosesi Rasulan di Beji dengan antusias. Ia pun juga menyampaikan sejumlah pesan ke warga.
Ia meminta agar tradisi Rasulan ini terus dipertahankan. Sebab menurutnya, tradisi ini menjadi karakter dan ciri khas dari masyarakat Gunungkidul.
"Tradisi ini beserta gotong-royongnya menjadi modal besar yang dimiliki Gunungkidul," kata Sunaryanta. (alx)
Pemkab Gunungkidul Usulkan Kalurahan Songobayu Jadi Kampung Nelayan Merah Putih |
![]() |
---|
Polres Gunungkidul bersama BKSDA DIY Tanam 2400 Pohon untuk Makanan MEP |
![]() |
---|
Libur Nataru, Dispar Gunungkidul Targetkan 101 Ribu Kunjungan Wisatawan |
![]() |
---|
Kuatkan Diseminasi Informasi, Pemkab Gunungkidul bersama LPP RRI Jalin Sinkronisasi Media |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Gelar Konser Kebangsaan Pentas Bhinneka Tunggal Ika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.