Berita Otomotif Terkini

Yamaha GT80, Motor Klasik Mini yang Kini Semakin Dicari

Yamaha GT80 yang masuk ke Indonesia tahun 80-an memang tak sepopuler pabrikan Garpu Tala lainnya yakni RX-K.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Yamaha GT80, Motor Klasik Mini yang Kini Semakin Dicari. 

Sedangkan ban bagian belakang sudah diganti menggunakan ban offroad.

Sedangkan untuk bagian mesin, Elmamoo membongkar total dan menggantinya dengan spare part yang baru, baik yang orisinil ataupun substitusi dari sparepart motor lain.

Menilik spesifikasinya, Yamaha GT80 ini dibekali mesin berkubikasi 72cc menganut satu cylinder (2 stroke) 2 langkah, membuatnya gesit untuk digeber.

Motor ini memiliki power 4.9 HP dengan torsi 6.10 nm @ 7.200 rpm, kecepatan maksimal yang diraih 91 km/jam pada 8.000 rpm.

Mini trail ini menggunakan 4 percepatan. Dimensi roda depan 2.50-15 roda belakang 2.75-14.

Adapun satu di antara keunikan Yamaha GT80 terletak pada desain knalpot beserta covernya yang membedakannya dengan motor trail lainnya.

"Lantaran cari spare partnya memang lumayan susah, saya bahkan harus membuat replika-nya misal slebor yang ditiru aslinya," ujar Elmamoo.

Baca juga: Jaga Orisinalitas Yamaha SR400 Lansiran 2003

Sesuaikan Budget

Motor mini kian digemari di Tanah Air, dibuktikan dengan menjamurnya komunitasnya di berbagai kota tak terkecuali di Yogyakarta .

Hal tersebut mengundang sebagian pecinta otomotif untuk mencobanya dan dijadikan kendaraan harian atau sekadar hobi.

Namun meminang kendaraan roda dua berdimensi kecil tersebut bukanlah suatu hal yang mudah, khususnya bagi para pemula.

Bila tidak teliti, bisa merugi di kemudian hari karena beragam hal.

Oleh karena itu, Elmamoo, menyarankan untuk memulai hobi ini sesuai budget yang dimiliki.

"Kalau saran saya yang paling utama ialah sesuaikan dengan budget yang dimiliki, ojo ngoyo. Motor mini kalau dibilang murah pun sebenarnya enggak, sparepartnya lebih mahal sekalipun produksi lokal," kata Elmamoo.

Tak kalah penting, lanjut Elmamoo, orisinalitas serta kelengkapan surat-suratnya seperti STNK, BPKB juga tak kalah pentingnya.

"Kalau saya pribadi mengutamakan motor yang bersurat, sebab dari sini kita bisa tahu histori motornya," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved