Berita Otomotif Terkini
Yamaha GT80, Motor Klasik Mini yang Kini Semakin Dicari
Yamaha GT80 yang masuk ke Indonesia tahun 80-an memang tak sepopuler pabrikan Garpu Tala lainnya yakni RX-K.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Populasinya yang sedikit, membuat motor-motor klasik berukuran mini kini menjadi barang koleksi yang banyak diburu orang.
Selain ukurannya yang kecil, bentuk yang unik dan terlihat tidak lazim, justru menjadi daya tarik tersendiri dari motor-motor ini apalagi unitnya yang lama tak diproduksi lagi.
Tak heran, unitnya yang semakin susah dicari membuat harganya pun melambung tinggi.
Satu di antaranya ialah motor trail mini Yamaha GT80, satu di antara koleksi milik Adha Putra atau yang akrab disapa Elmamoo, penggemar motor mini asal Kotagede, Kota Yogyakarta .
Sekadar informasi, Yamaha GT80 yang masuk ke Indonesia tahun 80-an memang tak sepopuler pabrikan Garpu Tala lainnya yakni RX-K.
Wajar saja, Yamaha GT80 konon masuk sebagai inventaris Perhutani sehingga populasinya pun tak banyak.
Beruntungnya, Elmamoo berhasil mendapatkan satu unit Yamaha GT80 lengkap beserta surat-surat kendaraan, meskipun saat awal didapat dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
Baca juga: Ubah Wujud Yamaha Mio J jadi Zoomer, Mungil Namun Maskulin
"Saya dapat informasi dari seorang teman bahwa di Malang Jawa Timur ada dua unit Yamaha GT80 yang dijual. Satunya full paper dan satunya nggak," ujar Elmamoo.
"Kondisi dua motor ini sama-sama dongkrok alias lama tidak dipakai. Saya minta bantuan teman di Malang untuk cek langsung kondisi unitnya yang ternyata memang benar mesinnya pun mati total," tambahnya.
Setelah menyepakati harga untuk unit Yamaha GT80 full paper alias lengkap beserta surat-surat kendaraannya seharga Rp 12 juta, motor impian Elmamoo langsung dikirim dari Malang ke Yogyakarta.
Setibanya di Yogyakarta , Elmamoo mengaku cukup kaget melihat langsung kondisi Yamaha GT80 berkelir biru ini, yang menurutnya jauh lebih parah dari yang ia bayangkan.
"Shock depan tidak bisa digunakan lagi, headlampnya sudah keropos dan tidak bisa dipakai. Hanya saja kaca depan headlampnya masih bisa dimanfaatkan," ujar Elmamoo.
"Kondisi tangki keropos di kanan dan kiri. Akhirnya saya repair dan ganti lantai tangkinya sekalian," lanjutnya.
"Cat bawaan (tangki) masih ada, jadi saya putuskan untuk tidak repaint. Saya berusaha mempertahankan orisinalitasnya jadi dibiarkan kondisi apa adanya," tambahnya.
Namun di sisi lain ia merasa ada hal yang patut disyukuri, sebab ban depan serta kedua velgnya masih bawaan aslinya.
Sedangkan ban bagian belakang sudah diganti menggunakan ban offroad.
Sedangkan untuk bagian mesin, Elmamoo membongkar total dan menggantinya dengan spare part yang baru, baik yang orisinil ataupun substitusi dari sparepart motor lain.
Menilik spesifikasinya, Yamaha GT80 ini dibekali mesin berkubikasi 72cc menganut satu cylinder (2 stroke) 2 langkah, membuatnya gesit untuk digeber.
Motor ini memiliki power 4.9 HP dengan torsi 6.10 nm @ 7.200 rpm, kecepatan maksimal yang diraih 91 km/jam pada 8.000 rpm.
Mini trail ini menggunakan 4 percepatan. Dimensi roda depan 2.50-15 roda belakang 2.75-14.
Adapun satu di antara keunikan Yamaha GT80 terletak pada desain knalpot beserta covernya yang membedakannya dengan motor trail lainnya.
"Lantaran cari spare partnya memang lumayan susah, saya bahkan harus membuat replika-nya misal slebor yang ditiru aslinya," ujar Elmamoo.
Baca juga: Jaga Orisinalitas Yamaha SR400 Lansiran 2003
Sesuaikan Budget
Motor mini kian digemari di Tanah Air, dibuktikan dengan menjamurnya komunitasnya di berbagai kota tak terkecuali di Yogyakarta .
Hal tersebut mengundang sebagian pecinta otomotif untuk mencobanya dan dijadikan kendaraan harian atau sekadar hobi.
Namun meminang kendaraan roda dua berdimensi kecil tersebut bukanlah suatu hal yang mudah, khususnya bagi para pemula.
Bila tidak teliti, bisa merugi di kemudian hari karena beragam hal.
Oleh karena itu, Elmamoo, menyarankan untuk memulai hobi ini sesuai budget yang dimiliki.
"Kalau saran saya yang paling utama ialah sesuaikan dengan budget yang dimiliki, ojo ngoyo. Motor mini kalau dibilang murah pun sebenarnya enggak, sparepartnya lebih mahal sekalipun produksi lokal," kata Elmamoo.
Tak kalah penting, lanjut Elmamoo, orisinalitas serta kelengkapan surat-suratnya seperti STNK, BPKB juga tak kalah pentingnya.
"Kalau saya pribadi mengutamakan motor yang bersurat, sebab dari sini kita bisa tahu histori motornya," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
Sukses dengan Zusu dan Desultan, Smoot Siap Luncurkan Dua Motor Listrik Baru di 2025 |
![]() |
---|
Lukis Tangan di Motor Custom Sebagai Karya Seni Berjalan |
![]() |
---|
Harley Davidson Dyna Wide Glide untuk Family Man yang Ingin Tetap Tampil Gahar |
![]() |
---|
Motor Liyut dengan Rangka Tengah yang Bisa Belok Karya Wbike Kustom Garage |
![]() |
---|
Puluhan Sepeda Motor Modifikasi Bertanding Ketat di Final Honda Modif Contest 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.