MUI, Kemenag DIY, UGM dan P3E Jawa Bekerjasama Bekali Dai Program Kampung Iklim 

Pelatihan ini diselenggarakan LDII DIY bersama MUI DIY, Kanwil Kemenag DIY, Fakultas Kehutanan UGM, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Ketua Komisi Dakwah MUI DIY, KH. Drs. Syaifuddin Jufri, M.A. (kiri) menerima cinderamata dari Ketua LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. (kanan) 

“Upaya adaptasi dan mitigasi dari warga Sangurejo sangat baik. Potensi desanya juga bagus. Ada embung, sanggar ecoprint, lampu surya, KWT, dll. termasuk dukungan keberlanjutannya oleh UGM, gerakan pramuka, LDII, dan CSR BSI,” ungkapnya.

Ditambahkan pula oleh Darmo, S.Hut., MT. dari P3E Jawa, ProKlim tidak mungkin berjalan bila hanya dilakukan oleh KLHK, namun salah satu kunci keberhasilannya adalah ketokohan setempat.

Untuk itu, dibutuhkan penggerak dari kampung itu untuk selalu merawat lingkungan.

“Ketokohan itu penting. Minimal 1 da’i membina 1 kampung iklim saja. Sebagai dai pastinya bisa. Apabila dapat terwujud satu dai satu kampung iklim, itu sangat bagus”, imbuhnya menanggapi pelatihan Dai ProKlim inisiasi LDII.

Menurutnya, Kampung ProKlim membutuhkan ketokohan. Masyarakat harus berdaya, mampu secara mandiri melakukan adaptasi dan mitigasi, serta sadar konservasi dan sadar melakukan penyuluhan.


“Membentuk masyarakat sadar lingkungan, sebagai komunitas. Mereka ini menjadi teladan, pembina dan pengontrol. Pengontrol itu tidak bisa perorangan. Biasanya lebih kuat jika berupa komunitas,” pungkas Darmo. (*/rls)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved