Berita Bisnis Terkini
Imbas Kenaikan Harga Bawang Merah, Pedagang Pasar Beringharjo Mengeluh Sepi Pembeli
Harga bawang merah telah mengalami penurunan menjadi Rp 30 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo , Kota Yogyakarta mengeluhkan minat pembeli yang menurun selama sepekan terakhir.
Kenaikan harga komoditas bawang merah sebelumnya disinyalir menjadi penyebabnya.
Seorang pedagang di Pasar Beringharjo Endang Mujiwati mengatakan, harga bawang merah sebelumnya sempat merangkak naik.
Saat ini harganya sudah stabil namun pasar tetap sepi dan permintaan menurun.
"Musim-musim bulan ini biasanya sudah sibuk, kan banyak yang nyari sekolah. Daya belinya menurun," kata Endang, Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Harga Bawang Merah di Gunungkidul Merangkak Naik, Ini Pemicunya
Rendahnya pembeli membuat omzet penjualannya menurun hingga 40 persen.
Padahal biasanya penjualan komoditas bawang merahnya bisa mencapai 5 kuintal dalam sehari.
"Walaupun keadaan begini, kita tetap nggak mengurangi stok. Barang tetap harus ada, ini barangnya dari Bima NTB. Sama dari lokal sini Semarang, Kulon Progo tapi dikit-dikit," ujarnya.
Pedagang lain Mimin menambahkan, penurunan permintaan tersebut terjadi saat harga bawang merah berangsur-angsur meningkat beberapa hari lalu.
“Sudah beberapa hari penjualan loyo sekali. Seminggu lebih kemarin, minggu ini sepi sekali,” jelasnya.
Menjelang Iduladha 2023, menurutnya harga bawang merah telah mengalami penurunan menjadi Rp 30 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram.
Meski harga berangsur stabil namun penjualannya masih terbilang sepi.
“Belum ada kenaikan (penjualan) malah semakin loyo. Biasanya ini sudah naik, sudah ramai, tapi ini masih sepi,” terangnya.
Baca juga: Tingkatkan Nilai Tambah, Petani di Sleman Dilatih Olahan Bawang Merah
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti mengakui harga bawang merah sempat melonjak beberapa waktu lalu.
Namun, saat ini harganya relatif sudah menurun.
“Untuk bawang merah kita sudah ada penurunan dibanding beberapa hari yang lalu,” katanya.
Dalam catatannya, harga bawang merah beberapa hari lalu sempat ada di angka Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan saat ini masih ada yang menjual Rp 38 ribu per kilogram.
Menurutnya kenaikan harga tersebut terjadi karena menurunnya suplai bawang merah dari produsen di DIY.
Dia menyebut sejumlah bawang yang diproduksi di DIY juga dipasok ke sejumlah pasar di Jabodetabek, sehingga penurunan suplai tersebut berpengaruh ke harga bawang merah di pasaran.
“Pangan ini kan mobile, produksi bawang merah kita cukup, tetapi ternyata ini (dipasok) ke luar daerah, jadi harganya ikut terpengaruh,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.