Berita Gunungkidul Hari Ini

Bupati Gunungkidul Tegaskan Penghentian Puluhan Proyek Infrastruktur Bersifat Sementara

Bupati Gunungkidul Sunaryanta merespon soal pemangkasan besar-besaran demi mengatasi defisit anggaran daerah. Pemangkasan berdampak pada penghentian

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Bupati Gunungkidul Sunaryanta 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul Sunaryanta merespon soal pemangkasan besar-besaran demi mengatasi defisit anggaran daerah.

Pemangkasan berdampak pada penghentian puluhan proyek infrastruktur.

Ia menegaskan penghentian tersebut hanya bersifat sementara. Sebab tujuannya untuk menutupi defisit.

Baca juga: UII Minta MK Pertahankan Sistem Pemilu Terbuka: Pelihara Iklim Demokrasi

"Penghentian dilakukan agar bisa dialihkan dulu untuk menutup defisit itu," katanya ditemui pada Selasa (13/06/2023).

Menurut Sunaryanta, pemangkasan dari kegiatan beranggaran kecil tak bisa menutupi defisit. Itu sebabnya, program-program yang besar jadi sasaran.

Ia juga mengatakan proyek penataan wajah Kota Wonosari dan pembangunan Taman Parkir ikut ditunda. Termasuk berbagai anggaran kegiatan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

"Tentunya kami akan berdiskusi dengan DPRD mengenai hal tersebut," ujar Sunaryanta.

Menurutnya, jika defisit sudah teratasi, maka puluhan program tersebut bisa kembali dilanjutkan. Terutama ketika kondisi anggaran daerah sudah memungkinkan.

Adapun DPRD Gunungkidul melakukan pertemuan tertutup dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) hari ini. Pertemuan membahas soal solusi dari defisit anggaran.

Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti mengatakan akan mencermati lagi anggaran kegiatan internal legislatif. Apakah nantinya bisa ikut dikurangi.

"Seperti mencermati anggaran pokok pikiran (pokir), Bantuan Keuangan Khusus (BKK), hingga kunjungan kerja," kata Endah.

Pihaknya juga mendorong agar program penataan wajah Kota Wonosari dan Taman Parkir ikut ditunda. Sedangkan kegiatan dari Pagu Indikatif Wilayah Kapanewon (PIWK) tetap dijalankan.

Endah mengatakan PIWK merupakan program usulan tingkat RT (Rukun Tetangga) sehingga tetap dijalankan. Namun volume anggarannya saja yang dikurangi.

"Pengurangannya sekitar Rp 7,9 miliar dari total anggaran PIWK Rp 22 miliar," ujarnya. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved