Berita Kesehatan

Dokter Spesialis Mata RSA UGM Bagikan Tips Cegah Belekan yang Mudah Menular

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Tri Winarti, Sp.M., mengatakan mata merah dan belekan merupakan gejala dari konjungtivitis

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
ist
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mata merah disertai belekan menjadi salah satu penyakit yang cukup membuat cemas karena mudah menular. 

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Tri Winarti, Sp.M., mengatakan mata merah dan belekan merupakan gejala dari konjungtivitis karena adanya perdangan pada selaput mata yang melapisi permukaan bola mata.

“Konjungtivis ini paling sering terjadi disebabkan oleh infeksi virus yang penularannya cenderung cepat, terlebih yang dikarenakan adenovirus,” jelasnya, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tercatat Ada 47 Ribu Balita di Bantul, 6 Persen di antaranya Mengalami Stunting

Selain disebabkan oleh infeksi virus, Winarti menyebutkan konjungtivitis ada yang disebabkan oleh infeksi bakteri misalnya oleh gonorrhea atau klamidia. 

Lalu, konjungtivitis karena reaksi alergi dengan pemicu yang beragam mulai dari kotoran, debu, bulu hewan, maupun tungau.

Winarti mengatakan konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya menimbulkan keluhan atau gejala berupa mata merah, disertai rasa gatal, mengganjal, berair hinggga belekan. 

Meski begitu, penyakit ini tidak mengakibatkan penurunan tajam pengelihatan.

“Gejalanya hampir sama dengan keratitis atau peradangan pada kornea mata berupa mata merah dan berair. Namun, keratitis bisa mengakibatkan penurunan tajam pengelihatan, sementara konjungtivitis tidak,” paparnya.

Ia menyampaikan bahwa konjugtivitis karena infeksi virus bersifat mudah menular sehingga perlu penanganan segera untuk mencegah penularan. 

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna mencegah penularan konjungtivitis.

Salah satunya adalah menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan tidak menyentuh mata secara langsung, terlebih setelah melakukan kontak langsung dengan penderita konjungtivitis. 

Lalu, tidak berbagi barang pribadi seperti handuk dengan orang lain.

“Kalau mengalami belekan sebaiknya tidak usah berangkat kerja dulu untuk menghambat penularan dan saat di rumah juga menjalankan karantina,” tuturnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan self diagnose saat mengalami mata merah karena penaganan yang kurang tepat dapat memperparah infeksi bahkan merusak korena mata.

“Jangan membeli obat tetes sembarangan karena di dalamnya ada yang mengandung campuran steroid sehingga jika ada luka bisa merusak kornea mata. Sebaiknya diperiksakan ke dokter atau mengunjungi layanan kesehatan terdekat supaya mendapatkan penanganan yang tepat,” tegasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved