ADVERTORIAL

Sosialisasi Program Bangga Kencana, Komisi IX DPR RI Sebut Pernikahan Dini Jadi Penyebab Stunting

KKBN gencar melakukan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Program Bangga Kencana untuk menekan angka stunting.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Christi Mahatma
BKKBN bersama Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Pondok Pesantren Sunan Ampel Maguwoharjo, Sleman, Rabu (31/05/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Stunting masih menjadi persoalan pemerintah.

Terlebih angka stunting di Indonesia masih tinggi. 

Untuk itu pemerintah, dalam hal ini BKKBN gencar melakukan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Program Bangga Kencana.

Satu di antaranya yang digelar di Pondok Pesantren Sunan Ampel Maguwo, Sleman. 

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto.

Dalam  sosialisasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Program Bangga Kencana tersebut ia menyoroti pernikahan dini yang masih terjadi di Indonesia.

Baca juga: Tribun Jogja, BKKBN dan Pemkab Sleman Bersinergi Wujudkan Percepatan Penurunan Stunting

Hal itu karena pernikahan dini menjadi salah satu penyebab anak lahir stunting

"Kalau anak umur 16 tahun jangan dinikahkan. Karena kalau terlalu muda sistem reproduksinya belum siap. Nah stunting itu salah satunya karena pernikahan dini,"katanya, Rabu (31/05/2023). 

"Usahakan menikah di umur 20 tahun untuk perempuan dan 24 tahun laki-laki. Pemerintah sudah membuat aturan, minimal sekali perempuan 19 tahun dan laki-laki 21 tahun," sambungnya. 

Ia juga mendorong calon pengantin untuk memeriksakan kesehatannya tiga bulan sebelum menikah.

Tujuannya untuk memastikan calon pengantin, khususnya pengantin perempuan sehat. 

"Ibu yang hamil juga perlu memeriksakan kesehatannya, konsumsi makanan sehat. Nah bapak-bapak ini ya usahakan jangan merokok. Karena merokok juga bisa memicu stunting," lanjutnya. 

Kabid K3 DP3AP2KB Sleman , Muhammad Daroji mengungkapkan stunting berdampak pada kualitas manusia yang dilahirkan.

Di Sleman, angka stunting mencapai 15 persen. 

Untuk mencegah stunting, ada fase kehidupan anak yang bisa diintervensi yaitu 1.000 hari pertama kehidupan,  yang dimulai dari janin terkandung dalam kandungan ibu. 

"Selama 270 hari di kandungan ibu, kurang lebih 9 bulan, 730 hari setelah lahir anak usia 2 tahun itu adalah fase yang sangat sensitif bagaimana nanti kita akan membentuk anak yang berkualitas. Karena pada fase itu, saatnya membentuk organ-organ vital manusia. Jantung, hati, ginjal, itu terbentuk pada 1.000 hari pertama kehidupan,"ungkapnya.

Itu semua dapat terbentuk bila didukung pola asuh yang tepat, salah satunya dengan pemenuhan gizi seimbang.

Pemerintah Kabupaten Sleman pun telah memiliki berbagai program untuk intervensi 1.000 hari pertama kehidupan. 

Baca juga: TribunJakarta.com Luncurkan Gerakan Semesta Mencegah Stunting

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin menerangkan stunting bisa dicegah dengan 4 T yaitu tidak hamil di usia yang terlalu muda, tidak hamil atau melahirkan diusia terlalu tua di atas 35 tahun, tidak terlalu dekat jaraknya, dan tidak melahirkan terlalu banyak. 

"Tidak mungkin bisa nol, karena selama ada kelahiran disitu ada stunting baru. Kami yang diberi tugas untuk percepatan penanganan stunting, bersama dengan masyarakat untuk mencegah. Salah satu upaya kami dengan masif sosialisasi, harapannya masyarakat juga bisa mengedukasi anaknya, tetangganya, dan lingkungan sekitar," terangnya. 

Inspektur Utama BKKBN Pusat, Ari Dwikora Tono menambahkan saat ini BKKBN lebih fokus pada kualitas keluarga, mulai dari ibu hamil, bayi di bawah dua tahun, bayi di bawah lima tahun, hingga remaja. 

"Kami memiliki banyak program untuk menuju keluarga yang berkualitas. Kalau dulu dua anak cukup, sekarang dua anak lebih sehat. Salah satu program kami adalah Bangga Kencana yaitu Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana," imbuhnya. 

Ia optimis melalui 4T dan didukung program 1.000 hari pertama kehidupan dapat menekan angka stunting di Indonesia. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved