Berita Bisnis Terkini
BEI DIY Ajak Masyarakat Mulai Investasi Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan DIY mengajak masyarakat memanfaatkan pasar modal sebagai wahana investasi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan DIY mengajak masyarakat memanfaatkan pasar modal sebagai wahana investasi .
Terlebih minat masyarakat untuk investasi kini semakin tinggi.
Kepala BEI Perwakilan DIY, Irfan Noor Riza mengatakan pandemi Covid-19 menjadi titik balik pertumbuhan investor di DIY.
Hal itu terlihat dari jumlah investor pasar modal yang terus bertumbuh selama pandemi Covid-19 .
"Kalau dulu pertumbuhan investor 500-1.00 per bulan sudah bagus. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat kaget, karena tidak menyiapkan dana darurat, apalagi investasi. Karena masyarakat mulai melek investasi, pertumbuhan investor meningkat," katanya, Minggu (28/05/2023).
"Puncaknya di tahun 2021, rata-rata per bulan ada pertambahan invetor 3.000 sampai 4.000. Ini sangat menggembirakan. Kalau saat ini pertumbuhannya sekitar 2.000an investor,"sambungnya.
Irfan menerangkan saat ini masyarakat masih beranggapan bahwa untuk investasi membutuhkan modal yang besar, termasuk di dalam investasi saham.
Baca juga: Dorong UMKM IPO, BEI DIY Gandeng Kampus untuk Wujudkan Inkubator UMKM Naik Kelas
Padahal saat ini sekuritas saat ini memberikan kemudahan, ada sekuritas yang menawarkan program Rp100ribu bahkan Rp0 untuk membuka rekening efek.
Dengan kemudahan tersebut, masyarakat bisa menyisihkan uang untuk membeli saham .
"Terlepas dari saham itu bagus apa tidak, masyarakat bisa membeli saham dengan harga yang murah. Harga saham paling murah itu kan Rp50, harus beli satu lot isinya 100 lembar. Berarti kan Rp5.000 aja sudah bisa beli saham. Jadi untuk investasi nggak perlu kaya,"terangnya.
Pihaknya pun siap memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar investasi melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) secara gratis.
Melalui SPM masyarakat bisa mendapat pengetahuan tentang cara memilih saham yang baik.
"Selain melihat ekonomi makro, memilih saham bisa dilihat dari kondisi perusahaanperusahaan. Karena kalau beli saham itu kan sama saja dengan membeli bisnisnya. Maka perlu dilihat bisnis tersebut berkembang nggak di masa depan. Lalu juga dilihat mana aja perusahaan yang rajin bagi dividen 10 tahun terakhir,"pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.