Berita Bantul Hari Ini

Kalurahan Ringinharjo Perbaiki Jalan untuk Tunjang Aktivitas Seni Budaya melalui Padat Karya

Kalurahan Ringinharjo di Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul menjadi salah satu kalurahan yang mendapat bantuan dana keistimewaan (danais) melalui

|
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribun Jogja/ Santo Ari
Kondisi lahan yang akan dibangun jalan corblok melalui program Padat Karya Jogja Istimewa, Senin (22/5/2023) kemarin 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kalurahan Ringinharjo di Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul menjadi salah satu kalurahan yang mendapat bantuan dana keistimewaan (danais) melalui program Padat Karya Jogja Istimewa.

Program ini pun disambut baik warga, karena disamping bisa memperbaiki infrastruktur, masyarakat yang terlibat pengerjaannya juga mendapatkan penghasilan tambahan.

Lurah Ringinharjo, Sulistya Atmaji menjelaskan melalui Program Padat Karya Jogja Istimewa, warga Ringinharjo bergotong royong membuat jalan corblok sepanjang 113 meter, lebar 8 meter dan ketebalan 10 cm.

Baca juga: Jenazah Kuwat Santosa Korban Dukun Banjarnegara Perjalanan Menuju Sleman

Lokasi pengerjaan tepat di barat lapangan Dwi Sapta Ringinharjo.

“Ini pertama kali kami mendapatkan padat karya dari danais sebesar Rp 175 juta. Nantinya jalan ini akan diperuntukan untuk sarana penunjang seni budaya di Ringinharjo,” terangnya.

Ia mencontohkan, jalan corblok yang pengerjaannya baru dimulai pada 22 Mei kemarin dapat digunakan untuk sarana latihan dan pentas kesenian tradisional masyarakat.

Sulistya mengatakan bahwa seni tradisi di Ringinharjo cukup banyak mulai dari rego, ketoprak, bregodo, karawitan hingga tari-tarian lainnya. 

Di samping digunakan untuk keperluan latihan dan pementasan, di hari-hari biasa jalan tersebut bisa digunakan untuk para pedagang berjualan.

“Selama ini hanya tanah, kalau corblok kan lumayan lebar, bisa untuk pentas kesenian. Selain itu, dekat dengan lapangan yang tiap sore sampai malam selalu ramai, maka jalan itu bisa dimaksimalkan bersinergis dengan pedagang-pedagang kecil,” urainya.

Selain dapat menunjang seni tradisi dan perekonomian melalui aktivitas perdagangan, masyarakat yang terlibat proses pengerjaan corblok ini juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Adapun proses pengerjaan jalan ini memakan waktu 18 hari dengan melibatkan 40-60 pekerja dari warga sekitar.

Sebelumnya, Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan total ada 230 titik program Padat Karya Jogja Istimewa.

Terdapat dua macam program padat karya yang bersumber dari danais, yakni Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang disalurkan melalui pemerintah kalurahan dan yang disalurkan kepada masyarakat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). 

Untuk BKK yang disalurkan melalui pemerintah kalurahan tahun ini ada 117 titik di mana per titik senilai Rp 175 juta.

Sementar yang melalui Disnakertrans ada 113 titik senilai Rp 55 juta per titik.  

“Ini bukan nilai proyek yang harus sekian meter sesuai proyek, tapi ini adalah Padat Karya Jogja Istimewa yang basic pedomannya semangat tata nilai kejogjakartaan, di situ ada sawiji, greget, sengguh ora mingkuh, gampangnya gotong royong,” ungkapnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved