Berita Sleman Hari Ini

Cerita Harun Yahya, Remaja Asal Sleman yang Berangkat Haji Tahun Ini di Usia 18 Tahun 

Remaja asal Sekarsuli, Kalurahan Sendangtirto, Berbah bernama Harun Yahya menjadi Jamaah Calon Haji (JCH) termuda di Kabupaten Sleman yang berangkat

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Harun Yahya, Remaja Sleman yang berangkat haji tahun ini di usia 18 tahun. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Remaja asal Sekarsuli, Kalurahan Sendangtirto, Berbah bernama Harun Yahya menjadi Jamaah Calon Haji (JCH) termuda di Kabupaten Sleman yang berangkat pada tahun 2023 ini.

Remaja kelahiran 2 September 2004 tersebut berangkat haji di usia 18 tahun menggantikan kuota ayahnya, almarhum Anifudin Aziz, yang meninggal dunia karena sakit pada tahun 2021 lalu. 

Baca juga: Bantu Turunkan Angka Stunting Daerah, TP-PKK Klaten Berikan Pembekalan Bagi Kader

"Awalnya agak terkejut dan bingung (berangkat tahun ini). Perasaan saya antara senang dan sedih. Senang karena bisa naik haji di usia yang masih muda. Tapi sedihnya ya berangkat haji karena sebagai pengganti ayah. Ayah saya meninggal karena sakit," kata Harun, ditemui Tribun Jogja, di kediamannya di Sendangtirto, Kamis (25/5/2023). 

Harun saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester dua Jurusan statistika MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia mengaku sudah izin kepada pihak kampus untuk berangkat menunaikan ibadah rukun Islam ke lima tersebut.

Harun masuk kelompok terbang (Kloter) 46 dan direncanakan berangkat dari Sleman pada 6 Juni 2023.

Sejauh ini, menuju hari keberangkatan, anak pertama dari tiga bersaudara itu sudah melakukan banyak persiapan. 

Mulai dari olahraga, menjaga pola makan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Harun juga mulai sering nonton video seputar haji dan umrah di Makkah sehingga dirinya sudah memiliki gambaran bakal melakukan apa dan bagaimana saat berada di Makkah sendiri tanpa ditemani keluarga.

Ia juga mulai memperdalam agama terutama mengenai doa sunah dan bacaan - bacaan yang harus diucapkan saat beribadah di tanah suci. 

Menjelang keberangkatan haji, menurut dia, sejak jauh hari dirinya sudah menyiapkan doa yang akan dibaca di tanah suci. Pihaknya sudah list doa tersebut. Termasuk doa titipan dari teman dan keluarga. 

"Iya ada doa. Sudah saya list dari jauh-jauh hari. Titipan dari teman dan keluarga juga ada. Kalau doa yang akan saya panjatkan yang jelas doa dunia- akhirat. Kemudian untuk Ayah dan Ibu dan untuk perkuliahan agar bisa lulus cumlaude," kata anak sulung pasangan Ika Murni Rahayu dan almarhum Anifudin Aziz ini. 

Sang Ibu, Ika Murni Rahayu bercerita, dirinya dan suami mendaftar Haji pada tahun 2010 lalu.

Semula dirinya dan almarhum suami memimpikan bisa berangkat ibadah haji bersama.

Namun takdir Tuhan berkehendak lain. Ayah Harun meninggal dunia pada bulan Mei tahun 2021, satu tahun sebelum keberangkatan.

Kuota Haji kemudian dialihkan ke anak sulungnya, Harun Yahya. Pada tahun 2022, dirinya hendak berangkat Haji bersama Harun Yahya.

Namun tahun itu Harun berusia 17 tahun dan terganjal usia, karena syarat minimal berangkat haji usia 18 tahun. 

"Karena belum memenuhi syarat sehingga anak saya ditunda (keberangkatannya). Saya berangkat sendiri. Akhirnya anak saya tahun ini mendapat panggilan dan berangkat sendiri. Saya memberikan semangat dan motivasi agar mantep berangkat haji," kata Ika. 

Harun sudah mengikuti serangkaian pelatihan manasik di tingkat Kapanewon maupun Kabupaten. Bahkan sudah belajar mandiri di rumah.

"InsyaAllah sudah mantap. Mau berangkat tahun ini dan sudah semangat," imbuhnya.

Ika berharap, keberangkatan haji akan menambah Harun menjadi anak yang sholeh.

Lebih menambah ketakwaan kepada Tuhan dan bisa lebih dewasa menjadi teladan bagi adik-adiknya. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved