Berita Bantul Hari Ini

Empat Kapanewon di Bantul Berpotensi Alami Kekeringan Lahan saat Musim Kemarau

Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun 2022. Terkait hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun 2022.

Terkait hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mencatat ada empat wilayah yang memiliki potensi tinggi kekeringan lahan.

Dengan kondisi tersebut, para petani diminta untuk mulai melakukan upaya antisipasi gagal panen.

Baca juga: Ini Nasib Kelanjutan Proses Pembangunan Gedung Unit SMPN 1 Wates Kulon Progo

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menjelaskan, beberapa kapanewon yang memiliki lahan pertanian di daerah perbukitan berpotensi mengalami kekeringan. Kapanewon tersebut yakni Dlingo, Imogiri, Pajangan, dan Imogiri.

Joko mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta kepada para petani di wilayah rawan tersebut untuk melakukan berbagai upaya antisipasi.

Di antaranya dengan mulai mengganti komoditas padi menjadi tanaman yang cenderung lebih sedikit membutuhkan air.

"Menghadapi el nino kami sudah meminta para petani di wilayah sulit air agar mulai beralih ke komoditas lokalitas. Seperti jagung atau kedelai yang membutuhkan sedikit air," ujarnya Selasa (23/5/2023).  

Joko mengungkapkan bahwa para petani telah memiliki jadwal tersendiri untuk masa tanam.

Dan ketika musim penghujan berakhir, tanpa perlu diingatkan para petani akan mulai mengganti tanamannya ke palawija.

"Petani biasanya sudah punya jadwal masa tanam, jika irigasi bagus (air melimpah) maka yang ditanam padi, kalau tidak palawija," imbuhnya.

Sebagai upaya untuk membantu ketersediaan air pihaknya juga telah menyiapkan ribuan pompa yang dapat digunakan oleh kelompok tani untuk mengairi lahan pertanian.

Diharapkan pompa air tersebut dapat digunakan untuk mengantisipasi gagal panen selama musim kemarau.

Sementara itu, warga kalurahan Selopamioro, Imogiri, Anang mengaku, sampai saat ini ketersedian air di wilayahnya masih cukup aman. Baik keperluan air bersih maupun pertanian.

Meski dikatakannya sumur milik warga masih belum mengering, namun ia tidak menampik wilayahnya akan terdampak kekeringan jika kemarau tahun ini lebih panjang.  

"Kalau untuk saat ini masih aman pasokan airnya, sumur-sumur juga belum asat (kering),” ucapnya.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved