Berita Bisnis Terkini

Ada Isu Kebocoran Data, BSI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menyiagakan sebanyak 434 kantor cabang se-Indonesia untuk membuka operasional pada Sabtu (13/5/2023) dan Minggu (14/5/2023) demi melayani kebutuhan nasabah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pasca gangguan sistem yang berimbas pada layanan BSI beberapa waktu lalu, santer isu ada kebocoran data nasabah. 

Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo memastikan data dan dana nasabah dalam kondisi aman.

Saat ini pun layanan sudah normal kembali, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara aman. 

"Gangguan yang sempat terjadi pada sistem BSI pada Senin, 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang," katanya, Rabu (17/05/2023). 

“Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,”sambungnya.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis, serangan siber merupakan ancaman yang dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.

BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber.

Baca juga: BSI Berangsur Pulih, Dirut: Kami Jaga Data dan Dana Nasabah

Pihaknya pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

“Ini merupakan keniscayaan dengan semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang, ” lanjutnya. 

BSI pun terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

“Gangguan yang sempat terjadi pada sistem BSI pada Senin, 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” ungkapnya.

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan.

Gunawan juga mengimbau nasabah untuk mewaspadai segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses normalisasi layanan BSI yang terjadi pekan lalu,” tutupnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved