Musik Zone
Mandoors Lepas Single Kelima 'Semestinya'
Single ini turut merangkul musik elektronika 1970’an yang mengendarai kebangkitan funk dengan bassline 1980'an dari M Zuma Mahardhika.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Grup neo-psychedelia asal kota Semarang, Mandoors, kembali meluncurkan amunisi terbaru.
Sebelumnya 'Tata Kala Siapa', 'Mau Jadi Apa', 'Memaksa' dan 'Terendus' telah diluncurkan oleh quartet Kurniawan Nugroho (vokal/ gitar), Ichsan Chamami (synth), M Zuma Mahardhika (bass), dan Dewa Herlambang (drum) secara berturut mulai November tahun lalu.
Keempat pemuda dari kota lunpia ini secara konsisten merilis single demi single menuju album baru yang sampai saat ini masih dirahasiakan judulnya.
Hasilnya tentu saja terasa signifikan mengingat gempuran keempat single sebelumnya mendapatkan feedback hangat dari beberapa media.
Single kelima yang diberi judul 'Semestinya' ini merupakan focus track alias lagu yang menjadi favorite di album terbaru-nya nanti.
"Menariknya, lagu ini sebenarnya adalah komposisi pertama di album baru yang digarap sebelum track yang lain dikerjakan. Dimana “Semestinya” kemudian menjadi semacam blueprint penulisan keseluruhan track yang ada di album baru nanti," ujar Kurniawan.
Baca juga: Dubyouth dan BAP. Luncurkan Single Kolaborasi Just Dub It
Hal tersebut yang membuat album baru tersebut terasa berbeda dari EP terdahulu, Scepticism.
Lagu – lagu yang terbaru lebih mengedepankan eksplorasi synthesizer analog dan sound digital dengan komposisi yang lebih dinamis.
Keberanian Mandoors bereksplorasi jauh mematahkan batasan yang sering dipasang oleh musisi lain dalam menciptakan karya baru.
Dalam single 'Semestinya' turut merangkul kemungkinan luas dari musik elektronika 1970’an yang mengendarai kebangkitan funk dengan bassline 1980'an dari M Zuma Mahardhika.
Tanpa sungkan Mandoors juga merangkul atmosfer soul, prog sampai ke acid house di single ini.
Dibuka dengan dentuman bass drum Dewa Herlambang yang mengalun layaknya suara yang dibuat telinga saat berulang kali menutupi dan membukanya dengan jari.
Berlanjut dengan vokal falsetto sarat delay dari Kurniawan Nugroho yang bernyanyi diatas tekstur chord synth analog yang stabil dari Ichsan Chamami.
Pengulangan frasa berpasangan dengan baik bersama aspek musik yang cenderung trance layaknya psikedelia.
Dari segi lirik, 'Semestinya' bercerita tentang seseorang yang telah kehilangan kepercayaan diri dalam menjalani hidup seperti tergambar dalam lirik “bersarang tapi tak bertuah, bersajak namun tak terbantah”.
Langkah Pertama Fraidé dalam Musik Terwujud Lewat EP Reflection |
![]() |
---|
Japa Mantra Rilis Maxi Single Sublimasi Gradasi, Tentang Dunia dan Sifat Buruk Manusia |
![]() |
---|
Penyanyi Asal Singapura, Roziana Cindy, Rilis Single Perdana ‘Paling Sejati’ Karya Ade Govinda |
![]() |
---|
Sheila On 7 Featuring Aishameglio, Kolaborasi Ayah dan Anak di Lagu ‘Memori Baik’ |
![]() |
---|
Sheila on 7 Memilih ke Jepang untuk Finishing Single Terbaru ‘Memori Baik’ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.