Kisah SDN Bulurejo Magelang yang Kekurangan Murid, Ada Kelas yang Hanya Diiisi Dua Orang Siswa
Kepala SDN Bulurejo, Sri Hartini, mengatakan kondisi kekurangan murid ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELAMG - Bertahun-tahun SDN Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dalam situasi kekurangan murid.
Kondisi ini membuat suasana sekolah tampak lebih sepi bila dibandingkan dengan sekolah lain.
Bahkan, saat memasuki ruang-ruang kelas masih ditemui meja dan kursi yang kosong belum terisi murid.
Seperti di ruang kelas II misalnya, hanya ada dua orang murid yakni Nuh Rizki Budiman (8) dan Shifa Keyla Anggraeni (8).
Alih-alih seperti ruang kelas dengan puluhan murid, kelas ini malah lebih mirip dengan kelas privat.
Guru kelas II, Tyas Setiani, mengatakan awalnya murid yang diampunya itu sebanyak empat orang.
Namun, dua murid yang lain pindah sekolah, satunya pindah karena ikut orangtua sedangkan yang satunya lagi lebih memilih ke sekolah swasta.
"Pindah itu dari kelas 1 waktu pandemi. Selama saya mengajar disini kelas satunya itu paling sedikit ini nggih, angkatan yang ini. Dulu-dulunya minimal ya 10, seperti itu,"ujarnya, Minggu (7/5/2023).
Ia mengaku,untuk kognitif pada murid sebenarnya tidak ada permasalahan.
Karena, penyampaian materi dilakukan sama seperti sekolah lain, bahkan lebih intens.
"Karena,muridnya hanya dua orang malah lebih personal nggih seperti privat. Jadi saya bisa mengajar satu per satu anak kalau belum paham ya saya ulangi lagi. Kalau murid banyak kan tidak bisa satu per satu lebih mengenal anak-anak. Nilai anak di atas ambang batas,"ujarnya.
Namun tak dipungkirinya, untuk masalah mental, sosial, dan interaksi murid menjadi terganggu. Sebab, pergaulan anak dengan teman sebayanya menjadi berkurang.
"Pergaulannya jadi tidak ada teman. Apalagi, kebetulan murid saya itu dua itu, satu laki-laki, satu perempuan. Jadi yang perempuan itu kan kalau berteman dengan laki-laki masih malu-malu seperti tidak biasa. Kalau dengan teman perempuan itu kan bisa ceria, main bersama. Jadi, kebetulan yang satu ini jadinya pendiam,"terangnya.
Sementara itu, kedua murid yakni Nuh Rizki Budiman (8) dan Shifa Keyla Anggraeni (8) berharap teman sekelasnya bisa bertambah.
Shifa misalnya, mengaku ingin punya teman perempuan yang bisa diajak bermain saat istirahat tiba.
"Penginnya temannya bertambah, iya yang perempuan biar bisa main. Biar banyak teman juga,"tuturnya.
Meskipun di tengah keterbatasan tersebut, Shifa dan Rizki tetap bersemangat sekolah.
Keduanya memiliki cita-cita yang tinggi. Rizky ingin menjadi seorang astronot sedangkan Shifa ingin menjadi seorang dokter.
Sementara itu, Kepala SDN Bulurejo, Sri Hartini, mengatakan kondisi kekurangan murid ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
"Saya sudah 2 tahun di sini. Kondisinya masih seperti, sekarang total murid 62 siswa dari 6 kelas. Kelas I ada 8 murid, 2 kelas II ada 2 murid, kelas III ada 11 murid, kelas IV ada 10 murid, kelas V ada 20 murid, dan kelas VI ada 14 murid,"tuturnya.
Pihaknya pun sudah berulang kali melaporkan kondisi ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah desa (Pemdes).
Namun, belum membuahkan hasil.
"Sudah lapor ke dinas pendidikan dan kades juga, agar dibantu. Tapi, sampai sekarang kami masih kekurangan murid,"tuturnya.
Terpisah, Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Susno, mengatakan kekurangan murid di sekolah tersebut karena berada di dekat kota.Sehingga, banyak diapit sekolah-sekolah swasta.
"Karena satu sisi dekat kota, yang kedua dekat Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sejak dulu memang muridnya tidak banyak,"ujarnya.
Ia menambahkan, jika dalam tahun ajaran baru ini jumlah murid di bawah 60 orang. Maka, langkah yang diambil akan dilakukan re-grouping dengan sekolah lain.
"Harapannya minimal jangan sampai di bawah 60 murid, di bawah 60 murid akan dilakukan Regropuping. Ini,yang mendaftar untuk ajaran baru sebanyak 8 orang, kami optimis bisa terpenuhi,"tutupnya.(*)
Magelang Etno Carnival 2025 Ditarget Jadi Pesta Budaya Terbesar di Kedu |
![]() |
---|
Kota Magelang Tuan Rumah Kejuaraan Provinsi BK Porprov XVII 2026 Tarung Derajat |
![]() |
---|
Kades Selomirah Ngablak Magelang Selewengkan Dana Desa Sebagian Buat Judol |
![]() |
---|
Besok Ada Karnaval Budaya Muntilan di Magelang, Ini Rekayasa Lalin yang Disiapkan |
![]() |
---|
Kolaborasi AQUA–InJourney Dukung Pariwisata Sehat dan Berkelanjutan di Kawasan Candi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.