Berita Jogja Hari Ini

Mudik Naik Bus Jadi Pilihan, Jumlah Penumpang di Terminal Giwangan Naik 17 Persen

Kepala UPT Terminal Giwangan, Sigit Saryanto mengatakan jumlah pemudik tahun ini meningkat sekitar 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja/santo ari
Suasana terminal Giwangan Yogyakarta pada Minggu (23/4/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM\, YOGYA - Masih banyak warga yang menggunakan moda transportasi darat terkhusus bus untuk mudik Lebaran.

Tercatat puncak arus mudik Lebaran di Terminal Giwangan pada hari Rabu-Kamis (19-20 April 2023), di mana jumlah penumpang terbanyak pada hari Kamis dengan 8.577 penumpang yang datang dan 10.908 penumpang yang berangkat.

Sebelumnya, atau pada hari Rabu (19/4/2023) terdapat 7.155 penumpang yang datang dan 10.540 penumpang berangkat.

Kepala UPT Terminal Giwangan, Sigit Saryanto, menjelaskan puncak arus mudik pada tanggal 20 April, sehari sebelum hari raya Idul Fitri pada tanggal 21 April 2023.

"Sebagaimana kita tahu, hari raya Idul Fitri pada tanggal 21 dan 22 April, sehingga puncak arus mudik pada tanggal 20, dari arah Jakarta, Sumatera dan Surabaya," ujarnya Minggu (23/4/2023).

Menurutnya, jumlah pemudik tahun ini meningkat sekitar 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Terlebih di tahun ini sudah tidak ada pembatasan perjalanan dari pemerintah.

Mudik gratis

Peningkatan jumlah pemudik ke Yogyakarta melalui Terminal Giwangan ini juga ditambah program mudik gratis dari berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.

Kedatangan pemudik yang memanfaatkan mudik gratis dimulai pada 17 hingga 20 April 2023.

Dari rentang waktu tersebut, jumlah total penumpang mudik gratis sebanyak 5.430 orang dengan 153 armada, di mana jumlah penumpang terbanyak pada tanggal 17 April yakni 2.346 orang.

"Sebelum pandemi sudah ada program mudik gratis. Dan di tahun ini dari pihak swasta banyak melakukan mudik gratis, termasuk BUMN, pemerintah daerah DKI, Bandung dan sebagainya," imbuhnya.

Melihat terjadi peningkatan jumlah pemudik di tahun ini, Sigit percaya bahwa masih banyak warga masyarakat yang memilih menggunakan bus dalam perjalanan ke kampung halaman.

Pihaknya pun berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan agar penumpang tidak terlantar.

"Termasuk sopir harus tepat waktu jangan sampai penumpang menunggu lama karena molor. Walaupun ada beberapa hal yang tidak bisa kita antisipasi terutama kemacetan, maka ada bus yang datang terlambat,"

Ia juga mengimbau agar perusahaan bus tidak menyalahgunakan momentum ini dengan menaikkan tarif di luar kewajaran.

Pihaknya pun akan terus memantau tarif bus di Terminal Giwangan.

"Kalau tarif rata-rata memang naik, tetapi masih sebatas wajar. Karena hukum ekonomi, permintaan naik termasuk harga barang naik, maka tiket bus pun bisa naik," tandasnya.(nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved