Selama Arus Mudik, Muhadjir Minta Pertamina Tak Terapkan Aplikasi MyPertamina Dulu, Ini Alasannya

permintaan untuk tidak menerapkan aturan MyPertamina tersebut untuk menghindari potensi antrean yang terjadi di SPBU di rest area jalan tol.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com ~ Iwan al Khasni
Pengelola SPBU di Jalan Raya Secang Magelang mulai memasang tanda untuk jalur antrean BBM bersubsidi, Rabu (31/8/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTEN - Selama periode mudik dan balik lebaran 2023, pengendara kendaraan roda empat yang hendak membeli bahan bakar minyak tidak diwajibkan menggunakan aplikasi MyPertamina.

Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pun sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina terkait dengan hal itu.

Dikutip dari Tribunnews.com,, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina.

Menurutnya, permintaan untuk tidak menerapkan aturan MyPertamina tersebut untuk menghindari potensi antrean yang terjadi di SPBU yang terletak di rest area jalan tol.

"Saya sudah koordinasi dengan Direktur Utama Pertamina untuk selama mudik tidak diberlakukan aplikasi MyPertamina," kata Muhadjir, dikutip Tribunnews.com.

 "Kita harapkan dengan tidak digunakannya MyPertamina tidak akan ada antrean yang mengganggu di SPBU yang ada di tol," ujarnya melanjutkan.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga mengimbau agar pemudik yang menggunakan alat transportasi pribadi untuk senantiasa memeriksa kondisi BBM kendaraannya.

"Kemudian yang berkaitan dengan bbm saya mohon sebelum masuk ke tol, dicek kondisi keadaan BBMnya," kata Muhadjir.

Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2023, Lalu Lintas Kendaraan di Kawasan Prambanan Sleman Terpantau Lancar

Sebagai informasi, hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan tahun 2023 menyebutkan, mobil pribadi menjadi moda transportasi terfavorit pada mudik tahun ini.

Detailnya, mobil pribadi sebanyak 27,32 juta orang (22,0 persen), sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen), bus 22,77 juta orang (18,39 persen), kereta api antar kota 14,47 juta orang (11,99 persen) dan mobil sewa 9,53 juta orang (7,70 persen).

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto memprediksi peningkatan arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek masih akan terjadi hingga Kamis (20/4) dini hari tadi.

Menurut prediksinya, peningkatan kendaraan yang melintas di Tol Japek terjadi sekitar mulai pukul 21.00-02.00 WIB, seperti yang terjadi pada hari sebelumnya.

"Yang terjadi kemarin malam dari jam 21.00 WIB-02.00 WIB, setelah sahur, arus kendaraan meningkat lagi dan terjadi di pukul 21.00 WIB-02.00 WIB,” tuturnya di Pos Pengamanan MBZ KM 9, Rabu (19/4/2023) malam, dikutip Kompas.com.

Ia memperkirakan para pemudik akan melakukan perjalanan setelah salat Tarawih.

“Nah, untuk malam ini diperkirakan hampir sama, setelah shalat Tarawih, maka pemudik akan jalan," ujar Karyoto.

Sebagai langkah antisipasi kepadatan arus, Polda Metro Jaya akan terus memantau pergerakan di tol Japek.

Menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dan bersinergi dengan Korlantas Mabes Polri dan Jasa Marga apabila terjadi kepadatan, baik di tol layang MBZ atau di akses tol Japek. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved