Gerhana Matahari Hybrid

Komunitas Astronomi Penjelajah Langit Gelar Pengamatan Gerhana Matahari Sebagian di DIY

Gerhana matahari sebagian di DIY sendiri sudah terpantau berlangsung pada pukul 09.26 WIB dan mencapai puncaknya pukul 10.48 WIB

TRIBUNJOGJA.COM/ Tangkapan Layar Youtube Penjelajah Langit
Gerhana matahari sebagian terpantau dari DIY pada Kamis (20/4/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -  Komunitas Astronomi Penjelajah Langit melakukan pengamatan gerhana matahari sebagian atau parsial di DI Yogyakarta.

Pemandu Penjelajah Langit, Raka Krisna Adisetia, mengatakan gerhana parsial itu sebenarnya terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi tetapi matahari, bulan, dan bumi tidak berbaris sempurna.

"Di Yogyakarta sendiri sempat berlangsung gerhana matahari sebagian atau parsial, bukan gerhana matahari total. Tapi, gerhana matahari sebagian di Yogya itu hanya tertutup 52,5 persen," ucapnya kepada wartawan saat acara Pengamatan Gerhana Matahari Sebagian berlangsung di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis (20/4/2023).

Disampaikannya, gerhana matahari sebagian di DIY sendiri sudah terpantau berlangsung pada pukul 09.26 WIB dan mencapai puncaknya pukul 10.48 WIB serta selesai pukul 12.16 WIB.

"Gerhana matahari di Yogyakarta itu sendiri sangat berbeda dengan gerhana matahari di Pulau Kisar, Pulau Maopora dan Pulau Watubela di provinsi Maluku. Kalau di pulau-pulau itu gerhana mataharinya berlangsung secara total. Artinya, matahari benar-benar tertutup utuh oleh bulan," jelas Raka.

Cara Melihat Gerhana Matahari yang Benar

Raka menyampaikan, melihat gerhana matahari dengan mata telanjang atau tanpa menggunakan pelindung dapat menyebabkan penyakit mata hingga berujung pada kebutaan.

"Makanya untuk melihat gerhana matahari selalu dilarang melihat dengan mata telanjang. Bahkan melalui pantulan air juga tidak boleh. Sebagai perumpamaan, bayangkan saja ketika kita melihat flash dari handphone. Nah, hal seperti itu saja bisa membuat mata kita sakit, apalagi kalau kita melihat matahari maupun gerhana matahari tanpa pengaman. Maka rasa sakit di mata kita akan bertambah parah," terang dia.

"Sehingga, cara aman untuk mengamati gerhana matahari, setidaknya bisa melalui teleskop yang dilengkapi filter matahari, kacamata khusus gerhana matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter matahari,"  urainya.

Ia pun menyarankan, jika orang ingin melihat gerhana matahari setidaknya bisa dilihat dengan menggunakan kacamata anti-gerhana, kacamata hitam dan rontgen ataupun saringan.

"Artinya ada banyak cara yang biasa dipergunakan oleh orang jika ingin melihat gerhana matahari dengan aman," tutup dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved