Berita Pendidikan Hari Ini

UII Tambah Satu Guru Besar dari Jurusan Arsitektur

Ia adalah Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D yang resmi menyandang gelar jabatan akademik profesor dalam bidang Ilmu Pengantar Rancang Kota berdasarkan Surat

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
UII menambah satu guru besar dari Jurusan Arsitektur, Prof. Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D. SK diberikan di Gedung Prof. Dr. Sardjito UII, Rabu (12/4/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Islam Indonesia (UII) menambah satu guru besar.

Ia adalah Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D yang resmi menyandang gelar jabatan akademik profesor dalam bidang Ilmu Pengantar Rancang Kota berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 18374/M/07/2023.

SK itu diberikan di Gedung Prof. Dr. Sardjito, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Pemkab Purworejo Raih Silver Champion IEM Award 2023

Suparwoko merupakan Profesor ke-3 di Jurusan Arsitektur UII, ke-7 di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, dan ke-30 di UII.

Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog. menjelaskan, Suparwoko merupakan dosen tetap pada program sarjana Program Studi (Prodi) Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII.

Ia menjadi dosen tetap UII terhitung sejak 1 Oktober 1987 berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan Yayasan Badan Wakaf Nomor 33/A.I/PH/1988.

“Dia meraih gelar Ph.D pada bidang arsitektur dari Victoria University of Technology, gelar Master dari Technical University of Nova Scotia, dan gelar Sarjana dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,” jelasnya, Rabu (12/4/2023).

Dikatakannya, dalam lima tahun terakhir, Suparwoko aktor melakukan berbagai penelitian, di antaranya penelitian dengan judul Prototipe Toilet Berbahan Dasar Pipa Paralon dan Papan GRC dengan Pendekatan Penggunaan Bahan dan Cara Kontruksi pada tahun 2022 dengan pendanaan dari Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia.

Dia juga beberapa kali menerima pendanaan penelitian Ristek Dikti pada tahun 2017-2019, serta mendapatkan hibah penelitian dari Dinas PU TARU Kutai Kartanegara di tahun 2013 dan 2012.

Saat itu, bidang penelitiannya pada Kajian Pemanfaatan Ruang Wilayah Rawan Bencana Kebakaran dan Kajian Pemetaan Ruang Wilayah Sungai di Kabupaten Kutai Kartanegara.
 
Sejumlah karya ilmiah juga telah berhasil dipublikasikan dalam beberapa jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi.

“Selain itu, dia juga aktif mendiseminasikan keilmuannya dalam beberapa seminar nasional maupun internasional sebagai narasumber dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sebagai dosen baik yang diselenggarakan oleh instansi terkait di dalam dan luar negeri,” terangnya.

Karya ilmiah yang dihasilkan untuk meraih gelar tertinggi ini adalah Techno-Economic Analysis of Rooftop Solar Power Plant Implementation and Policy On Mosques: An Indonesian Case Study, yang diterbitkan pada Scientific Reports Q1, Volume 12.
 
Dikatakan Ike, Suparwoko juga memiliki pengalaman dalam merumuskan kebijakan publik/rekayasa sosial dalam lima tahun terakhir.
 
Rumusan itu antara lain: Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan tahun 2014 dan Penyusunan Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Perdagangan dan Jasa Jalan Urip Sumoharjo Kota Bandar Lampung.
 
“Keberhasilan Suparwoko meraih gelar profesor diharapkan mampu memberikan daya dorong bagi 8 dosen lain di UII yang sedang mengikuti program percepatan profesor yang usulannya telah diproses baik di fakultas/universitas/LLDikti,” jelasnya.

Dia mengungkap, tujuan program ini adalah untuk membantu para peserta dalam menghasilkan luaran karya ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai syarat pengajuan jabatan akademik profesor. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved