Polres Klaten Salurkan Bantuan pada Pria Lansia Asal Klaten yang Nafkahi 3 Anak Difabel Sekaligus

Ia mendapatkan bantuan dari Polres Klaten, Jumat (7/4/2023) karena menghidupi tiga anak yang berkebutuhan khusus.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.istimewa / Humas Polres Klaten
Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo saat menyalurkan bantuan ke Sakir, warga Bogem, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (7/4/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seorang warga Desa Bogem, Kecamatan bayat, Kabupaten Klaten, Sakir (60), mendapatkan bantuan kebutuhan pokok dari Polres Klaten.

Ia mendapatkan bantuan dari Polres Klaten, Jumat (7/4/2023) karena menghidupi tiga anak yang berkebutuhan khusus.

Satu anak Sakir mengalami tunanetra dan dua lainnya mengalami disabilitas intelektual.

"Kita bakti sosial di daerah Bayat dengan sasaran ada salah satu keluarga yang memang memiliki anggota berkebutuhan khusus. Kebetulan saat ini keluarga tersebut sangat membutuhkan bantuan," ujar Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo di sela-sela menyerahkan bantuan.

Terkait salah satu anak yang mengalami keterbelakangan, Kapolres kemudian akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Klaten untuk merujuk putranya yang saat ini sedang mengalami keterbatasan agar segera ditangani semestinya," ucapnya.

Selain kepada Sakir, bakti sosial Polres Klaten juga menyasar warga lainnya di Desa Bogem tersebut.

Terdapat, 10 bantuan sembako diberikan kepada warga yang kurang mampu. Diharapkan bantuan tersebut bisa meringankan beban masyarakat.

Adapun, Sakir setiap hari bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

Sebelumnya ia berjualan es keliling di Semarang, namun berhenti sejak wabah covid-19 melanda Indonesia.

Penghasilan yang minim tersebut, Sakir harus menghidupi anggota keluarganya yang tidak bisa bekerja.

Terkadang ada juga warga lain yang iba dan kemudian memberikan bantuan.

"Sakniki ming ngrewangi tiyang ndamel gerabah, diparingi 20 ewu. Jane mboten cukup ngge kebutuhan. Kadang geh pados kayu disade. (sekarang cuma bantu-bantu membuat gerabah, diberi 20 ribu setiap hari," katanya.

"Untuk kebutuhan sehari-hari tidak cukup. Kadang ya cari kayu bakar untuk dijual)," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved