Berita Jogja Hari Ini
DIY Segera Implementasikan Pendidikan Khas Kejogjaan, Akan Diujicobakan di Puluhan Sekolah
Pemda DIY akan segera mengimplementasikan Pendidikan Khas Kejogjaan disejumlah sekolah di DI Yogyakarta. Namun sebelum diaplikasikan secara
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY akan segera mengimplementasikan Pendidikan Khas Kejogjaan disejumlah sekolah di DI Yogyakarta.
Namun sebelum diaplikasikan secara menyeluruh, perlu didahului dengan uji coba.
Ketua Dewan Pendidikan DIY, Sutrisna Wibawa menuturkan, Pendidikan Khas Kejogjaan bukan merupakan sebuah mata pelajaran baru melainkan pendidikan yang terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya.
Baca juga: LIGA INGGRIS: Liverpool Tanpa Tiga Pemain Ini Tandang ke Markas Chelsea
Pondasinya adalah untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan Jawa pada para peserta didik.
Secara umum, konsep-konsep yang tertuang dalam Pendidikan Khas Kejogjaan merupakan bagian dari implementasi orasi ilmiah yang disampaikan Gubernur DIY pada tahun 2019 lalu, ketika menerima anugerah kehormatan Doktor Honoris Causa (Dr. Hc.) bidang Manajemen Pendidikan Karater Berbasis Budaya dari UNY.
Rencananya, penerapan Pendidikan Khas Kejogjaan ini akan diuji coba pada Juni hingga Juli mendatang dan diharapkan sudah bisa terimplementasi pada Januari 2024 di seluruh jenjang pendidikan di DIY, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.
Pada tahap awal, Pendidikan Khas Kejogjaan ini akan diintegrasikan dengan mata pelajaran bahasa Jawa dan seni budaya.
“Misalnya ya, sangkan paraning dumadi ini kan filosofi Jogja ya. Bagaimana asal usul manusia, manusia akan kemana, itu kan bisa terkait dengan agama. Kemudian sejarah Jogja terkait dengan pelajaran sejarah. Lalu tata krama, unggah-ungguh terkait dengan mata pelajaran bahasa jawa,” jelas Sutrisna seusai bertemu dengan Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (3/4/2023).
Sutrisna mengatakan, secara sederhana, implementasi Pendidikan Khas Kejogjaan itu sendiri diarahkan untuk mewujudkan jalmo kang utomo atau manusia yang utama.
Mewujudkan manusia yang pintar, cerdas, menguasai iptek namun juga tetap memiliki sopan santun.
“Mewujudkan bagaimana anak-anak kita itu memiliki kemampuan iptek yang tinggi, cerdas gitu ya. Sekaligus memiliki sopan santun yang baik. Konteks yang kita bawa adalah konteks budaya Jogja. Jadi bagaimana budaya Jogja itu mewarnai soft skill, mewarnai sopan santun anak-anak kita,” terang Sutrisna.
Sementara Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengungkapkan, penerapan Pendidikan Khas Kejogjaan ini, beberapa sekolah akan dipilih untuk menjadi pilot project.
Terutama bagi sekolah yang lebih dahulu telah menerapkan pendidikan berbasis budaya.
Hingga saat ini tercatat ada 25 sekolah jenjang SMA/SMK yang akan segera melakukan uji coba.
“Pendidikan khas (kejogjaan) itu kita kan memilih untuk beberapa sekolah terlebih dahulu sebagai pilot project. Sekarang beberapa sekolah kan sudah jalan ini menerapkan pendidikan berbasis budaya, nah itu tinggal kemudian diwarnai dengan pendidikan khas tadi,” kata Didik. (tro)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.