Piala Dunia U20 2023

Soal Hujatan Warganet di Instagram, Ganjar : Ndak Papa, Asal Jangan Anak dan Istri Saya

Kalau boleh, seranglah Ganjar, jangan serang istri saya, jangan serang anak saya

|
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi Pos Babadan Gunung Merapi di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Senin (13/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warganet tidak menyerang anak dan istrinya pasca-FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Ganjar meminta kepada warganet menyerang dirinya atas keputusannya menolak kehadiran Timnas Israel ke Indonesia yang berujung batalnya gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Selalu sih, itu risiko sebuah keputusan. Kalau boleh, seranglah Ganjar, jangan serang istri saya, jangan serang anak saya," ujar Ganjar seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, pascakeputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, akun Instagram Ganjar Pranowo langsung dibanjiri komentar negatif.

Ganjar pun mengaku tidak mempermasalahkan serangan warganet di akun Instagramnya.

"Yo ndak papa," ujar Ganjar kalem saat ditanya awak media mengenai tanggapannya akun Instagram miliknya diserang warganet, termasuk sejumlah pemain timnas Indonesia U-20.

Gubernur Jateng sejak Agustus 2013 tersebut menyatakan, dirinya sudah biasa menjadi sasaran hujatan warganet, dan menganggapnya hal biasa.

Baca juga: Komentar Ganjar Pranowo Soal Batalnya Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kecewa Indonesia Batal jadi Tuan Rumah

Ganjar mengaku dirinya kecewa dengan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Yo kecewalah wong kita sudah menyiapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saya yang bisa kita lanjutkan," ungkap dia.

Ganjar mengungkapkan, dirinya sudah mengutarakan gagasan Indonesia menjadi co-host. Artinya, ada negara lain yang bisa ditunjuk menjadi tuan rumah.

Dengan gagasan itu, Indonesia tetap menjadi tuan rumah seraya memertahankan konstitusi mereka.

" Tunggu keputusan satu tahap lagi, yang kalau kata Mas Gibran ada plan b dan plan c, mudah-mudahan November ada keputusan yang baik untuk kita semua," ujar dia. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved