Berita Bantul Hari Ini
Okupansi Hotel di Bantul di Angka 30 Persen Selama Puasa, PHRI: Sangat Rendah
“Okupansi di angka 30 persen, sangat rendah sekali dan itu akan berlangsung hampir selama sebulan," ungkapnya Senin (27/3/2023).
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Selama bulan puasa, tingkat okupansi hotel di Kabupaten Bantul mengalami penurunan.
Selain itu selama Ramadan hampir tidak ada kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang biasa dilakukan dinas, kementerian dan perusahaan swasta.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo mengatakan berbagai kegiatan yang biasanya diadakan di hotel berkurang drastis.
Baca juga: Muhlisin Dapat UGR Bendungan Bener di Wadas Rp528 Juta, Ingin Beli Lahan Sawit di Kalimantan
Pelanggan hotel dari kalangan kedinasan dan perusahaan otomatis akan mengurangi kegiatannya di hotel karena adanya ibadah puasa.
Selain itu tingkat okupansi hotel selama puasa juga anjlok.
“Okupansi di angka 30 persen, sangat rendah sekali dan itu akan berlangsung hampir selama sebulan," ungkapnya Senin (27/3/2023).
Ia memprediksi tingkat okupansi atau hunian hotel akan naik signifikan di akhir puasa atau dan di masa libur Lebaran.
Di masa itu, semua industri pariwisata disebut juga akan merasakan kenaikan pendapatan lantaran sektor tersebut sudah kembali pulih dari pandemi Covid-19.
"Kita berkaca pada 2022 lalu saja, semua kecipratan tidak hanya hotel tapi juga destinasi, guest house dan lainnya," imbuhnya.
Namun sebelum hal itu terjadi, dalam menghadapi masa kecilnya tingkat okupansi, hotel biasanya akan memaksimalkan layanan food and beverage selama bulan Ramadan.
Penawaran yang biasanya diajukan berupa penyelenggaraan rapat akan diubah menjadi penawaran paket buka bersama dan kegiatan bernuansa Ramadan lainnya.
"Karena kita kan punya beban untuk THR, insentif, servis dan gaji, makanya di sana kita genjot. Yang tadinya penawaran meeting sekarang lebih ke buka puasa bersama ke dinas atau perusahaan yang ada di Bantul,” terangnya.
Paket yang ditawarkan beragam mulai dari buka puasa secara berkelompok maupun penawaran dengan sistem harga mulai dari Rp50 ribu sampai Rp 400 ribu.
Diharapkan, layanan ini dapat menutupi ongkos operasional hotel dan lesunya tingkat hunian kamar selama bulan puasa.
“Pekan pertama biasanya digunakan seluruh masyarakat untuk buka bersama keluarga, setelahnya baru ada agenda buka bersama dengan kolega dan rekan kerja," bebernya.
Di sisi lain, sedikitnya tingkat kunjungan wisatawan selama puasa juga membuat sejumlah pelaku usaha di destinasi wisata Bantul, khususnya di wilayah pantai selatan harus memutar otak.
Dinkop UKM DIY dan Iwapi Bantul Gelar Pameran Produk Disabilitas di Stadion Sultan Agung |
![]() |
---|
Sejumlah Titik di Bantul Longsor Terdampak Hujan Deras |
![]() |
---|
13 Orang Meninggal Karena Laka Air hingga Pekan Kedua Desember 2024, Ini Pesan Polres Bantul |
![]() |
---|
Festival Inspirasi Pendidikan Kabupaten Bantul 2024, Jadi Sarana Peringati PGRI dan HKN |
![]() |
---|
Natal dan Tahun Baru, Stok Kebutuhan LPG 3 Kg di Bantul Disebut Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.