Ledakan di Magelang

Kesaksian Warga Sebut Ada Asap Pekat Seusai Ledakan di Kaliangkrik Magelang

Peristiwa ledakan yang terjadi di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia

|
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Tim Labfor saat melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian ledakan diduga akibat obat mercon di Kaliangkrik, Magelang, pada Senin (27/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Peristiwa ledakan yang terjadi di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka-luka

Adapun, korban meninggal dunia atas nama Muhfid (33) yang diketahui pemilik rumah yang menjadi sumber ledakan

Sedangkan, tiga korban lain yakni Nurhayah (41), Naela Janur (17), dan Nailatul (18) merupakan tetangga daripada korban Muhfid.

Baca juga: Polisi Sita 11 Kilogram Bubuk Mercon di Kalasan Sleman

Kepala Dusun Junjungan, Himawan mengatakan, saat peristiwa ledakan terjadi terdengar suara dentuman yang keras disertai asap yang pekat, sekira pukul 20.00 WIB.

"Saya langsung ke luar rumah. Kondisinya itu sudah berasap. Sudah banyak warga yang berlarian awalnya dikira ledakan tabung gas. Karena, kan biasa kalau di kampung buka puasa itu tidak langsung makan, masaknya ya jam-jam setelah berbuka," tuturnya di lokasi, pada Senin (27/3/2023).

Ia melanjutkan, setelah keluar rumah didapati rumah warga sudah pada hancur dan kaca jendelanya pecah.

"Rumah saya juga ikut rusak, bagian plafon dan kaca jendela. Rusak ringan," tuturnya.

Sedangkan di lokasi sumber ledakan, kata Himawan, rumah sudah luluh lantah.

Material rumah sudah menutupi akses jalan.

"Di TKP itu sudah hancur semua, luluh lantah. Untuk jalan sudah susah tertutup material reruntuhan," ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, pihaknya pun langsung melaporkan kepada kepolisian.

Setelah itu, pihak berwajib datang untuk melakukan pemeriksaan.

"Dan, ditemukan adanya korban meninggal dunia, itu Pak Muhfid yang punya rumah. Polisi langsung melakukan evaluasi karena ditemukan beberapa potong tubuh korban. Sekitar pukul 22.00 WIB, korban baru bisa dievakuasi dibawa ke RS Muntilan oleh tim Inafis," terangnya.

Sementara itu, saat ditanya apakah korban sehari-hari menjual petasan, Himawan mengaku tidak mengetahui pasti tentang hal itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved