Ledakan di Magelang

Kapolda Jateng Sebut Ledakan Petasan di Kaliangkrik Magelang Bersifat Low Eksplosif

Ledakan tersebut disebabkan saat pelaku Mufid sedang meracik petasan yang akan dijual di bulan Ramadan ini dan menjelang Idulfitri.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Pihak Kepolisian saat menunjukkan barang bukti peristiwa ledakan di Kaliangkrik, Magelang, pada Senin (27/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Achmad Luthfi, mengatakan peristiwa ledakan petasan yang terjadi  di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, pada Minggu (26/3/2023) malam bersifat low eksplosif.

"Dari hasil penyelidikan, ledakan ini bersifat low eksplosif, karena asalnya dari bahan-bahan untuk membuat petasan. Seperti, potassium nitrat, sulfur dan  aluminium,” katanya saat konferensi pers di lokasi kejadian, pada Senin (27/3/2023).

Ia menambahkan, dari  keterangan saksi yang telah dimintai keterangannya oleh petugas, ternyata korban meninggal dunia akibat ledakan ini, Muhfid (33), sebelumnya memesan sebanyak 7,5 kilogram bubuk obat petasan.

Di mana, korban memesan bahan petasan tersebut dari seseorang berinisial I , yang sudah ditetapkan menjadi tersangka.

"Petugas juga telah berhasil menangkap penjual bubuk petasan berinisial I  yang ditangkap di wilayah Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Dari tersangka I ini berhasil diamankan sebanyak 10 kilogram obat petasan,"ujarnya.

Kapolda menambahkan, ledakan tersebut disebabkan saat pelaku Mufid sedang meracik petasan yang akan dijual di bulan Ramadan ini dan menjelang Idulfitri.

"Ditemukan karung plastik yang digunakan untuk menyimpan obat mercon, juga ditemukan sejumlah selongsong petasan,"urainya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved