Aktivitas Gunung Merapi, Minggu 26 Maret 2022: Ada 12 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,7 Km

Gunung Merapi terpantau meluncurkan 12 kali guguran lava pijar selama enam jam terakhir, Minggu (26/3/2023)

Dok.istimewa/YouTube Mitigasi BPBD Sleman
Erupsi guguran lava pijar Gunung Merapi terpantau dari kamera pemantau BPBD Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau meluncurkan 12 kali guguran lava pijar selama enam jam terakhir, yakni pada pukul 00.00-06.00 WIB, Minggu (26/20223).

Berdasarkan hasil amatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), jarak luncur maksimal material vulkanik adalah sejauh 1.700 meter.

"Seluruhnya mengarah ke barat daya," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (26/3/2023).

Hasil amatan visual lain menunjukkan gunung tampak jelas. 

Terpantau pula asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-180 meter di atas puncak kawah.

Gunung setinggi 2.968 mdpl tersebut juga tercatat mengalami puluhan gempa vulkanik. 

Yakni gempa guguran sebanyak 38 kali, gempa hybrid atau fase banyak 8 kali, dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 2 kali.

Sedangkan untuk cuaca atau hasil amatan meteorologi di Gunung Merapi, terpantau cerah, berawan dan mendung.

"Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 76-96 persen, dan tekanan udara 835.6-1009 mmHg," jelasnya.

Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.

Bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved