Berita Sleman Hari Ini

KISAH Gimin, Kakek di Sleman yang Terima UGR Tol Jogja-Solo Rp 2,8 Miliar, Ingin Beli Sawah Lagi 

Warga Kecamatan Mlati Sleman, Gimin, mendadak menjadi miliarder. Kakek 75 tahun itu, menerima Uang Ganti Kerugian (UGK) senilai Rp 2,8 miliar setelah

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Kepala Kanwil BPN DIY Drs Suwito bersama Gimin, warga Sleman yang menerima UGK jalan Tol Jogja- Solo senilai Rp 2,8 miliar di Balai Kalurahan Tirtoadi, Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Warga Kecamatan Mlati Sleman, Gimin, mendadak menjadi miliarder.

Kakek 75 tahun itu, menerima Uang Ganti Rugi (UGR) senilai Rp 2,8 miliar setelah sawahnya yang berada di Padukuhan Gombang, Tirtoadi tergerus pembangunan jalan Tol Jogja-Solo.

Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk kembali membeli sawah. 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Galang Masukan dari Lansia Lewat Musrenbang Tematik

"Uangnya akan dikembalikan ke tanah dulu karena ini wasiat dari orangtua," kata Gimin setelah menerima pembayaran UGR Tol Jogja-Solo di Balai Kalurahan Tirtoadi, Selasa (14/3/2023). 

Gimin mengaku legowo sawahnya seluas 1.049 meter persegi tergerus untuk proyek pembangunan jalan tol.

Sebab, Proyek Strategis Nasional (PSN) itu milik pemerintah.

Ia berharap kedepannya bisa berjalan lancar dan barokah.

Ia juga berharap, UGR senilai Rp 2,8 miliar yang diterima, nantinya cukup untuk membeli sawah dengan luasan yang sama atau bahkan bisa lebih. 

Dirinya tertarik untuk membeli sawah di wilayah Minggir. Karena jika kembali membeli sawah di Tirtoadi harganya sudah melambung tinggi. 

"Harapannya itu, bisa membeli tanah lebih luas. Lokasinya Minggir karena kalau (membeli) lokasi di daerah Tirtoadi sudah mahal semua. Mudah-mudahan, cukup untuk mengembalikan tanah dengan luasan sama," kata dia. 

Manager Lahan PT Jogja-Solo Marga Makmur (PT JMM) Aldian Wiga mengatakan, pembayaran UGR Jalan Tol Jogja-Solo di Kalurahan Tirtoadi ini dijadwalkan sementara untuk 4 padukuhan.

Yaitu, Padukuhan Sendari, Gombang, Kaweden dan Sanggrahan. Pembayaran dilakukan selama empat hari, mulai dari hari Senin hingga Kamis (13-16/3/2023).

Total bidang yang dibebaskan 233 bidang dengan nominal pembayaran sekira Rp 290 miliar. 

"Kalau diundangan, totalnya 233 bidang untuk yang (dibebaskan) 4 hari ini. UGK yang dibayarkan sekitar Rp 290 miliar," kata Aldian.

Masih ada 3 padukuhan lagi di Tirtoadi yang terdampak pembangunan jalan Tol Jogja-Solo.

Yaitu Padukuhan Rajek Lor, Janturan-Simping dan Ketingan.

Berkas tanah di tiga padukuhan tersebut menurutnya sudah mendapatkan persetujuan dari LMAN.

Tinggal menunggu jadwal pembayaran. 

Untuk diketahui, Kalurahan Tirtoadi menjadi titik kritikal dalam proyek pembangunan Jalan Tol di Yogyakarta.

Lokasinya, menjadi titik persinggungan tiga ruas jalan tol.

Baca juga: Pemeras Kasir Toko Modern di Klaten Ditangkap Polisi saat di Parkiran

Yaitu Jalan Tol Jogja-Solo di seksi II, Jogja-Bawen seksi I dan ruas jalan tol Jogja menuju Bandara YIA di Kulonprogo.

Kepala Kanwil BPN DIY Drs. Suwito menyampaikan, proses pengadaan tanah untuk proyek jalan tol di Yogyakarta hingga kini terus berjalan.

Seksi II jalan Tol Jogja-Solo di Tirtoadi sedang proses pembayaran.

Selanjutnya, di Kalurahan Tlogoadi dan Trihanggo pun sudah selesai musyawarah dan kini sedang proses validasi data. 

"Tlogoadi tahap musyawarah sudah selesai dan sekarang proses validasi. Trihanggo juga sama. Proses validasi data," kata Suwito.

Adapun proyek jalan Tol Jogja-YIA memasuki tahap konsultasi publik di Bantul.

Sedangkan pengadaan tanah tambahan untuk proyek jalan Tol Jogja-Bawen seksi I telah memasuki tahap inventarisasi dan identifikasi objek yang hingga kini prosesnya terus dikebut. (Rif) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved