Cerita Sandal Jepit Merek Swallow Gibran Rakabuming di Masjid Raya Sheikh Zayed

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sepertinya kapok kehilangan sandal berharga lebih dari Rp100 ribu hilang

Editor: Iwan Al Khasni
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terlihat memakai sandal jepit Swallow sebelum berangkat salat Jumat ke Masjid Raya Sheikh Zayed, Jumat (10/3/2023). 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sepertinya kapok kehilangan sandal berharga lebih dari Rp100 ribu hilang saat salat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed. Jumat (10/3/2023), Gibran memilih berangkat ke Masjid Raya Sheikh Zayed memakai sandal jepit seharga Rp10 ribuan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka kehilangan sandal saat Salat Jumat pertama kalinya di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (3/3/2023). Sandal itu bermerek Maternal Disaster yang merupakan roduk brand asal Bandung tersebut berada di kisaran Rp 129 ribu sampai Rp 349 ribu.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka kehilangan sandal saat Salat Jumat pertama kalinya di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (3/3/2023). Sandal itu bermerek Maternal Disaster yang merupakan roduk brand asal Bandung tersebut berada di kisaran Rp 129 ribu sampai Rp 349 ribu. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Dia memakai sandal jepit merek Swallow berwarna biru.

"(Sudah) cepak (siapkan) sandal baru," kata Gibran, dikutip dari Tribun Solo.com

"Ya, buat (Jumatan nanti)," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (3/3/2023) pekan lalu, Gibran kehilangan sandal brand lokal asal Bandung, Maternal Disaster saat mengikuti salat Jumat dimasjid baru tersebut.

Gibran harus kehilangan sandal yang ditinggalkannya di area batas suci masjid.

Harga sandal tersebut berada di kisaran Rp129 ribu sampai Rp349 ribu.

Harga tersebut tentu bak bumi dan langit dengan sandal Swallow yang dipakai Gibran ke masjid, hari ini.

Sandal Swallow Gibran ditaksir hanya dibanderol Rp10 ribu-an. "Seminggu sekali beli sandal," seloroh Gibran.

Seperti diketahui, Masjid Raya Sheikh Zayed adalah bukti kedekatan Uni Emirat Arab (EUA) dengan Indonesia.

Sebagai simbol, Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (EUA) Mohamed bin Zayed al Nahyan (MBZ) menanam Pohon Sala dalam rangkaian peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo yang bernilai Rp300 miliar itu.

Seusai tanda tangan prasasti peresmian, Presiden Jokowi mengajak Mohmed bin Zayed ke halaman Masjid Raya yang terletak di Kelurahan Gilingan Solo ini.

Jokowi dan MBZ pun menuangkan tanah ke lubang dimana Pohon Sala sudah tertanam, kemudian menyiramnya.

Kenapa Presiden Jokowi memilih Pohon Sala yang ditanam di masjid megah nan mewah tersebut?

Dilansir dari berbagai sumber, Pohon Sala merupakan cikal bakal penamaan Kota Solo.

Disebutkan bahwa di Solo terdapat banyak Pohon Sala.

Namun demikian, sumber lain mengatakan bahwa Kota Solo diambil dari seorang tokoh di daerah tersebut yang bernama Kiai Gedhe Sala.

Seperti diketahui, sejumlah daerah baik kelurahan maupun kecamatan di Kota Solo dinamai dengan nama-nama tanaman seperti Kesambi, Pucangsawit, Mojosongo, Kleco atau Kleca.

Tumbuhan sala (Couroupita guanensis), adalah sejenis tumbuhan pohon anggota suku keruing-keruingan (Dipterocarpaceae).

Pohon Sala termasuk jenis tumbuhan yang tumbuh lambat.

Ketinggiannya bisa mencapai ketinggian 30 hingga 35 meter dan diameter batang hingga 2-2,5 meter.

Dalam pemahaman Hindu, jenis tersebut dinamakan pohon Sal/Shala/Shaal oleh Dewa Wisnu yang berarti rumah. Di India nama itu sering dikacaukan dengan pohon Ashoka (Saraca indica).

Penanaman pohon di Ibu Kota Nusantara baru-baru ini, jenis yang ditanam adalah Couroupita guanensis atau kepel watu.

Sehingga jenis tersebut akan menjadi memori penyebutan untuk pohon Sala. ( Tribunsolo)

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved