PSS Sleman
PSS Sleman Pakai Formasi Beda Kontra Bhayangkara FC, Ini Alasan Seto Nurdiyantoro
PSS Sleman pakai formasi 3-4-3 dengan bek Jihad Ayoub, Ifan Nanda, dan Ibrahim Sanjaya, sedangkan tengah diisi Bagus Nirwanto dan Jonathan Cantillana.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PSS Sleman memainkan lagi formasi berbeda saat melakoni laga pekan ke-29 Liga 1 kontra Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Senin (6/3/2023) kemarin.
PSS Sleman, pada pertandingan tersebut, memakai formasi 3-4-3 dengan tiga bek sejajar Jihad Ayoub, Ifan Nanda, dan Ibrahim Sanjaya. Lini tengah diisi Bagus Nirwanto dan Jonathan Cantillana.
Kemudian, Kevin Gomes dan Todd Rivaldo Ferre diplot sebagai gelandang sayap. Di sektor depan, Super Elang Jawa mengandalkan trio Irkham Zahrul Milla, Yevhen Bokhashvili, dan Haris Tuharea.
Formasi itu cukup efektif meredam permainan agresif dan kolektif Bhayangkara FC. Pemain asing Matias Mier tak bisa berbuat banyak dikawal Bagus, yang notabene merupakan bek sayap kanan.
Pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut bahkan sempat melepaskan tembakan terukur dari luar kotak penalti kendati bola masih mampu diantisipasi oleh kiper lawan, Awan Setho Raharjo.

Baca juga: Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro Sebut Keputusan Liga 1 Tanpa Degradasi Pengaruhi Mental Pemain
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, mengatakan bahwa formasi itu sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi permainan Bhayangkara FC, terutama mematikan pergerakan berbahaya Mier.
"Secara pergerakan, Bagus cukup baik, bahkan bisa mematikan Mier. Namun, tatakala menguasai bola, anak-anak masih kurang ok. Kami harus memperbaikinya," terang Seto, Selasa (7/3/2023).
Sialnya, ketika PSS Sleman benar-benar sedang membutuhkan tambahan tiga poin untuk memutus tren negatif lima kekalahan secara beruntun, kendala tak bisa ditolak di tengah pertandingan.
Formasi 3-4-3 yang diterapkan Seto tidak mampu menjawab problem penyelesaian akhir. Yevhen Bokhashvili dkk cukup kesulitan untuk menembus kerapatan pertahanan pasukan The Guardian.
Laskar Sembada mencatat lima kali tembakan terarah ke gawang, namun tiga di antaranya dari luar kotak penalti. Petaka PSS Sleman juga datang terlalu cepat saat partai baru berjalan 12 menit.

Baca juga: Perpanjang Rekor Buruk PSS Sleman, Ini Resep Caretaker Bhayangkara FC Agung Sugeng Riyanto
Jihad Ayoub terpaksa ditarik karena cedera, digantikan Dedi Gusmawan. Setelah turun minum, giliran Cantillana yang menepi lantaran mengalami hal serupa dan digantikan oleh Kim Kurniawan.
Seto menyebut, pergantian dua pemain itu benar-benar di luar ekspektasi. "Ayoub saya taruh di belakang supaya bisa sedikit naik kala sedang menyerang dan kuat ketika bertahan," tambah Seto.
Ia berujar, opsi pemain yang tersedia di PSS Sleman belum sepadan untuk menjaga ritme permainan, khususnya pakai skema tersebut. Alhasil, pada menit ke-70, gawang Laskar Sembada pun jebol.
"Saya tidak akan menyalahkan pemain. Biar mereka koreksi sendiri karena ada kesalahan individu. Terlepas dari hasilnya, saya tidak akan beralasan. Semoga menjadi evaluasi bagi kami," ungkapnya.
PSS Sleman mempunyai lima laga sisa di Liga 1 musim ini. Pekan depan, PSS akan berhadapan dengan Madura United, berlanjut Borneo FC, PSIS Semarang, Bali United, dan terakhir Persija Jakarta.

Baca juga: Harapan Seto Nurdiantoro untuk Penggantinya Kelak di PSS Sleman
Huistra Klaim Fisik Pemain PSS Sleman Kian Meningkat, Sanggup Main 90 Menit |
![]() |
---|
Kata Jajang Mulyana soal Persaingan PSS Sleman di Grup Timur, Optimistis Super Elja Promosi |
![]() |
---|
Pelatih PSS Sleman Puji Adaptasi Eks PSBS Biak M Tahir: Bagus Tinggal Kecepatan |
![]() |
---|
Dominikus Dion Batal Gabung Timnas U-23 Indonesia, Dokter Tim PSS Sleman Ungkap Kondisi Pemain |
![]() |
---|
Kata Kim Kurniawan Setelah Didapuk jadi Manajer PSS Sleman, Prioritas Tetap Jadi Pemain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.