Berita Sleman Hari Ini

Ramai Penipuan Catut Nama Sekda Sleman Modusnya Bantuan Pembangunan Masjid 

Aksi penipuan lewat pesan singkat WhatsApp mengatasnamakan Sekda Sleman, Harda Kiswaya marak menyasar pengurus - pengurus masjid. Modusnya, mengirimka

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Sekda Sleman, Harda Kiswaya 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aksi penipuan lewat pesan singkat WhatsApp mengatasnamakan Sekda Sleman, Harda Kiswaya marak menyasar pengurus - pengurus masjid.

Modusnya, mengirimkan pesan bantuan pemberian donasi untuk pembangunan masjid senilai Rp 28 juta dari pemerintah Kabupaten Sleman.

Bantuan tersebut akan diberikan setelah penerima mentransfer Rp 8 juta. 

Baca juga: Polisi Tangani Dugaan Curanmor di Ruko Gordyn Kulon Progo

"Pemerintah memberikan bantuan dengan metode seperti itu kan ya ndak mungkin. Saya imbau, terutama takmir jangan percaya begitu saja. (Jika ada pesan) perlu diklarifikasi. Pokoknya jangan (transfer). Pemerintah jika memberikan bantuan pasti SOP-nya jelas," kata Sekda Sleman, Harda Kiswaya, Selasa (28/2/2023). 

Menurut Harda, aksi percobaan penipuan dengan mencatut namanya ini terbilang cukup massif.

Sebab, sejak pagi hingga sore hari ini dirinya mendapatkan laporan hampir dari seluruh Kapanewon di Sleman.

Modus operandinya sama. Menyasar kepada para takmir Masjid.

Padahal, Ia mengaku tidak pernah mengirim pesan menawarkan bantuan donasi dari Kabupaten Sleman untuk pembangunan masjid

Beruntung tidak semua takmir yang dikirimi pesan penipuan tersebut terpancing. Namun menurut dia sudah ada juga yang kena. 

"Sudah ada yang kena. Intinya, dia (pelaku) bilang Pemda (Sleman) ngasih bantuan sekian Rp 28 juta. Tapi dananya Rp 20 sehingga warga diminta untuk menyiapkan Rp 8 juta. Ada yang kepancing, ngirim Rp 8 juta,  sudah hilang. Sasarannya takmir Masjid," kata Harda. 

Karena itu, kepada masyarakat Sleman khususnya takmir-takmir masjid diminta agar berhati-hati dalam menerima informasi.

Jika menerima pesan mencurigakan, segera melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada perangkat daerah melalui telepon resmi Pemkab Sleman (868405).

Apalagi, lanjutnya, pihak yang menghubungi meminta ditransfer sejumlah uang terlebih dahulu, baru setelahnya akan dikirim bantuan, jelas itu adalah modus penipuan. (rif)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved