Cerita Latifah Rachmalia, Raih IPK Tertinggi di Wisuda UNY meski Shock Culture karena Pandemi
Latifah Rachmalia Eko Basuki dari Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Latifah Rachmalia Eko Basuki dari Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi program sarjana dengan poin 3,93 dalam wisuda program Doktor, Magister, Sarjana, Sarjana Terapan dan Diploma Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tak hanya kuliah, Latifah juga aktif dalam berbagai organisasi kegiatan di kampus seperti Panitia PKKMB Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian, Unit Kegiatan Mahasiswa Koperasi Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa.
Baca juga: Islamic Development Bank Gelontorkan Dana Rp73 Miliar untuk Pemkab Magelang Kembangkan Padi Organik
Menurutnya, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menjadikan lebih semangat lagi dalam menjalani perkuliahan dan termotivasi untuk mencoba hal-hal baru selain mengikuti perkuliahan saja. Ternyata mengikuti kepanitiaan, UKM, dan kegiatan lomba sangat menyenangkan.
“Saya belajar bagaimana tetap bisa memanagement waktu, membagi waktu antara kuliah-kepanitian-lomba-bekerja, belajar bagaimana mempertahankan/meningkatkan IPK, bagaimana cara saya mengasah softskill saya, bagaimana cara saya memperluas relasi yang lebih banyak lagi” ujar Latifah, Selasa (28/2/2023).
Selain itu, warga Bantul itu juga mengikuti program kampus merdeka, yaitu KMMI Course SDG4.
Latifah lolos dan diterima di Universitas Padjajaran selama dua bulan belajar bersama dosen Universitas Padjajaran dan Unesco.
Ia juga mengikuti Kampus Mengajar di SD Negeri Caturtunggal 4, Sleman.
Pada awalnya Latifah merasa terkejut dengan perkuliahan yang berbeda jauh dengan yang dialami saat SMK.
“Saya mengambil jurusan Usaha Perjalanan Wisata atau Tourism di SMK,” katanya.
Tentu saja, pelajarannya jauh berbeda dengan yang ia terima selama menjadi siswa di SMK Negeri 7 Yogyakarta.
Ia mulai meraba dunia pendidikan anak usia dini (paud) karena hanya mengetahui sedikit sekali materi mengenai dunia anak.
Namun, pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal tahun 2020, sehingga membuat proses pembelajaran dilakukan secara online.
Hal ini semakin membuat Latifah mengalami culture shock karena sebelumnya belum pernah merasakan pembelajaran dari rumah.
Akhirnya, Latifah mulai belajar menggunakan beberapa aplikasi pembelajaran yang belum pernah digunakan.
Kuliah Umum di FISIP UNY, Wakil Ketua MPR RI Ibas Soroti Fenomena Perubahan Iklim |
![]() |
---|
Penjelasan UNY soal Ribuan Ijazah Wisudawan Terlambat Keluar, Rektor Targetkan Tuntas Bulan Depan |
![]() |
---|
Ribuan Ijazah Wisudawan UNY Terlambat Keluar, Rektor Sebut Tinggal 30 Persen yang Masih Diproses |
![]() |
---|
Komik AR Berbasis Budaya Aceh Karya Mahasiswa FMIPA UNY Bantu Siswa Kuasai Konsep Matematika |
![]() |
---|
Covatab, Inovasi Mahasiswa UNY untuk Gigi Sehat dan Lingkungan Lestari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.