DPRD Kabupaten Magelang Dukung Perluasan TPA Pasuruhan untuk Atasi Persoalan Sampah

Permasalahan sampah di Kabupaten Magelang menjadi isu masif hingga menimbulkan kedaruratan sampah di wilayah ini sejak 2017 lalu.

|
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Satu alat berat digunakan di TPA Pasuruhan, Magelang, pada Rabu (22/02/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Magelang, Sakir, mendukung langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang untuk melakukan perluasan tempat pembuangan akhir (TPA) Pasuruhan, di Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Menurutnya, permasalahan sampah di Kabupaten Magelang menjadi isu masif hingga menimbulkan kedaruratan sampah di wilayah ini sejak 2017 lalu.

"DPRD sesuai dengan komitmen awal  menyetujui langkah ini. Sebab, sebelumnya kami sudah mengajukan agar dibuat pengadaan lahan, namun berulang kali gagal. Terus saja banyak kendala, Alhamdulillah tahun ini bisa lancar,"ujarnya pada Rabu (22/02/2023).

Untuk mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Magelang, pihaknya pun menyetujui Pemerintah Daerah menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2022.

Dengan rincian untuk perluasan lahan di TPA Pasuruhan menghabiskan biaya sekitar Rp15,85 miliar dengan total lahan terdampak 3752 meter persegi atau 40 bidang.

Kemudian, untuk perluasan lahan juga dilakukan di TPA Klegen, Grabag dengan menghabiskan biaya Rp2,71 miliar dengan total lahan terdampak sebanyak 12 bidang.

"DPRD juga menyetujui anggaran peralatan, dimana Dinas Lingkungan Hidup menganggarkan Rp3,59 miliar. Itu membeli peralatan mesin pirolisis sebanyak 2 unit, kapasitas bisa mengolah sampah 3 meter kubik/per jam. Serta, menyetujui paket pengolahan sampah disamping alat tadi, seperti mesin pemilah sampah, itu anggarannya Rp1,2 miliar,"ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pembangunan fisik Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan berupa hanggar, yakni rumah untuk peralatan pengolah sampah, akan dibantu dari pemerintah pusat.

"Pembangunan fisik TPST Pasuruhan berupa hanggar rumah untuk peralatan akan dibantu dari pemerintah pusat, yakni loan (pinjaman) dari world bank (bank dunia) sebesar Rp100 miliar," terangnya.

Ia pun berharap dengan adanya pembangunan TPST Pasuruhan dapat membantu Kabupaten Magelang mengahadapi permasalahan sampah.

Apalagi, di wilayah Kabupaten Magelang terdapat Destinasi wisata superprioritas yakni Candi Borobudur.

"Tentunya, harapannya  persoalan sampah bisa tertangani dengan baik. Magelang sudah ditetapkan Super Prioritas sehingga persoalan sampah seharusnya tidak lagi menjadi kendala,"ujarnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar selalu bersinergi dalam menyelesaikan persoalan sampah. Karena, isu ini menjadi tanggungjawab bersama. 

"Jadi, ini tidak hanya sekedar membeli tanah terus selesai. Namun, masyarakat diminta tetap untuk berpartisipasi. Begitupun, dengan pemerintah daerah untuk menggiatkan masing-masing dusun menggalakkan bank sampah, jadi tidak semua dibuang ke TPST. Serta, ketika TPST sudah beroperasi harus diberi pagar agar air lindi tidak mengenai warga sekitar,"ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved